Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dan berbicara selama 2,5 jam dengan pimpinan lembaga negara. Pembicaraan tersebut menyangkut krisis global, berkaitan dengan krisis pangan, krisis energi, dan juga krisis keuangan.
"Kita berbagi sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan domestik kita, berkaitan dengan pangan dan energi," ujar Jokowi pada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2022.
Jokowi menjelaskan sudah lama pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara tidak saling bertemu karena pandemi covid-19. Momentum menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, ujar Jokowi, dianggap pas.
"Ini kan pas 17 Agustusan, bicara dan bicara mengenai hal-hal itu," kata Jokowi.
Kepala Negara menjelaskan dirinya membahas soal krisis dan subsidi energi yakni bahan bakar minyak (BBM) yang porsinya mencapai Rp502 triliun. Pemerintah harus menjaga harga BBM terutama Pertalite, gas, listrik, juga Pertamax.
"Apakah angka Rp502 triliun itu terus kuat kita pertahankan? Kalau bisa alhamdulilah artinya rakyat tidak terbebani tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana?," tegas Jokowi.
Presiden mengatakan harga BBM di negara lain sudah mencapai Rp17-18 ribu. Dalam pertemuan itu, hadir Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun, Ketua Mahkamah Agung M Syarifuddin, dan Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) bertemu dan berbicara selama 2,5 jam dengan pimpinan lembaga negara. Pembicaraan tersebut menyangkut krisis global, berkaitan dengan
krisis pangan, krisis energi, dan juga krisis keuangan.
"Kita berbagi
sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan domestik kita, berkaitan dengan pangan dan energi," ujar Jokowi pada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2022.
Jokowi menjelaskan sudah lama pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara tidak saling bertemu karena pandemi covid-19. Momentum menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, ujar Jokowi, dianggap pas.
"Ini kan pas 17 Agustusan, bicara dan bicara mengenai hal-hal itu," kata Jokowi.
Kepala Negara menjelaskan dirinya membahas soal krisis dan subsidi energi yakni bahan bakar minyak (BBM) yang porsinya mencapai Rp502 triliun. Pemerintah harus menjaga
harga BBM terutama Pertalite, gas, listrik, juga Pertamax.
"Apakah angka Rp502 triliun itu terus kuat kita pertahankan? Kalau bisa alhamdulilah artinya rakyat tidak terbebani tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana?," tegas Jokowi.
Presiden mengatakan harga BBM di negara lain sudah mencapai Rp17-18 ribu. Dalam pertemuan itu, hadir Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun, Ketua Mahkamah Agung M Syarifuddin, dan Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
