Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pandemi covid-19 tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bekerja maksimal. Agenda-agenda strategis yang telah ditetapkan mesti berjalan meski pemerintah sedang kewalahan menangani krisis kesehatan.
"Pandemi tidak boleh menghentikan upaya-upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat," kata Jokowi dalam peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Salah satu program utama yang terus diakselerasi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sementara itu dalam hal penanganan stunting, pemerintah mencatatkan kinerja apik.
Pada 2021, angka stunting di Tanah Air berada di level 24,4 persen. Angka ini turun cukup signifikan dari catatan di 2014 yang mencapai 37,2 persen.
Sementara itu, dari sektor pendidikan, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya. Seperti memberi kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat dari golongan kurang mampu.
"Bantuan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi terus kita lanjutkan. Misalnya, untuk 2021, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran sebesar Rp11 triliun kita salurkan kepada 21 juta siswa di seluruh Tanah Air. KIP kuliah yang anggarannya Rp9,4 triliun juga kita berikan kepada 1,1 juta mahasiswa," tutur Jokowi.
Pemerintah juga menelurkan program baru yaitu Kampus Merdeka. Program terobosan ini memungkinkan peserta didik menimba ilmu langsung di dunia industri.
"Pemerintah berupaya menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama. Tahun lalu, kita bisa libatkan 50.000 peserta dan tahun ini targetnya naik jadi 150 ribu peserta," jelas dia.
Jokowi menyebut dari upaya-upaya peningkatan di sisi kesehatan dan pendidikan, Human Capital Index Indonesia juga cukup baik. Kenaikan dari 0,52 di 2017 menjadi 0,54 di 2020.
"Upaya-upaya ini akan terus kita lakukan untuk mencapai peningkatan di masa depan," tegas dia.
Baca: Presiden: Generasi Muda Harus Kompetitif dan Berbudi Pekerti Luhur
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menegaskan
pandemi covid-19 tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bekerja maksimal. Agenda-agenda strategis yang telah ditetapkan mesti berjalan meski pemerintah sedang kewalahan menangani krisis kesehatan.
"Pandemi tidak boleh menghentikan upaya-upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat," kata Jokowi dalam peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Salah satu program utama yang terus diakselerasi adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Sementara itu dalam hal penanganan stunting, pemerintah mencatatkan kinerja apik.
Pada 2021, angka stunting di Tanah Air berada di level 24,4 persen. Angka ini turun cukup signifikan dari catatan di 2014 yang mencapai 37,2 persen.
Sementara itu, dari sektor pendidikan, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya. Seperti memberi kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat dari golongan kurang mampu.
"Bantuan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi terus kita lanjutkan. Misalnya, untuk 2021, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran sebesar Rp11 triliun kita salurkan kepada 21 juta siswa di seluruh Tanah Air. KIP kuliah yang anggarannya Rp9,4 triliun juga kita berikan kepada 1,1 juta mahasiswa," tutur Jokowi.
Pemerintah juga menelurkan program baru yaitu
Kampus Merdeka. Program terobosan ini memungkinkan peserta didik menimba ilmu langsung di dunia industri.
"Pemerintah berupaya menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama. Tahun lalu, kita bisa libatkan 50.000 peserta dan tahun ini targetnya naik jadi 150 ribu peserta," jelas dia.
Jokowi menyebut dari upaya-upaya peningkatan di sisi kesehatan dan pendidikan,
Human Capital Index Indonesia juga cukup baik. Kenaikan dari 0,52 di 2017 menjadi 0,54 di 2020.
"Upaya-upaya ini akan terus kita lakukan untuk mencapai peningkatan di masa depan," tegas dia.
Baca:
Presiden: Generasi Muda Harus Kompetitif dan Berbudi Pekerti Luhur
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)