Jakarta: Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir memprediksi dinamika partai politik terkini. Khususnya, terkait isu perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“(Berdasarkan) bacaan saya, di tengah pragmatisme ada partai politik (parpol) baru masuk kekuasaan,” kata Wempy dalam diskusi virtual, Jumat, 16 April 2021.
Wempy menduga masuknya parpol baru lantaran ada partai di koalisi yang sudah tak sejalan dengan visi Jokowi. Buktinya, sejumlah parpol mulai melakukan safari politik.
“Meskipun di depan layar (mengaku) untuk kebangsaan, tapi partai politik membicarakan hal pragmatis soal kekuasaan dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024,” ujar dia.
Baca: Isu Reshuffle Kabinet, PAN Klaim Siap Bantu Jokowi
Menurut Wempy, parpol di koalisi seharusnya fokus mendukung upaya Jokowi di tengah pandemi covid-19. Misalnya, kasus covid-19 yang masih terus bertambah, hingga dampak ekonomi seperti pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tapi yang terjadi parpol lebih banyak mengeluarkan energi membicarakan strategi memenangkan Pilpres 2024,” tutur Wempy.
Di sisi lain, Wempy mengkritisi wacana perombakan kabinet kedua kalinya di pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia menilai seharusnya tak ada alasan untuk melakukan perombakan.
“Isu reshuffle seharusnya tidak perlu karena kekuatan di DPR sudah signifikan dan kuat,” papar dia.
Ada tiga parpol oposisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat yang tersisa. Partai Gerindra yang tadinya oposisi kini berada dalam pemerintahan.
Sementara itu, PAN mengeklaim siap membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay menyebut pihaknya bakal menyiapkan kader terbaik.
Jakarta: Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir memprediksi dinamika partai politik terkini. Khususnya, terkait isu
perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo (
Jokowi).
“(Berdasarkan) bacaan saya, di tengah pragmatisme ada partai politik (parpol) baru masuk kekuasaan,” kata Wempy dalam diskusi virtual, Jumat, 16 April 2021.
Wempy menduga masuknya parpol baru lantaran ada partai di koalisi yang sudah tak sejalan dengan visi Jokowi. Buktinya, sejumlah parpol mulai melakukan safari politik.
“Meskipun di depan layar (mengaku) untuk kebangsaan, tapi partai politik membicarakan hal pragmatis soal kekuasaan dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024,” ujar dia.
Baca:
Isu Reshuffle Kabinet, PAN Klaim Siap Bantu Jokowi
Menurut Wempy, parpol di koalisi seharusnya fokus mendukung upaya Jokowi di tengah pandemi covid-19. Misalnya, kasus covid-19 yang masih terus bertambah, hingga dampak ekonomi seperti pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tapi yang terjadi parpol lebih banyak mengeluarkan energi membicarakan strategi memenangkan Pilpres 2024,” tutur Wempy.
Di sisi lain, Wempy mengkritisi wacana perombakan kabinet kedua kalinya di pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia menilai seharusnya tak ada alasan untuk melakukan perombakan.
“Isu
reshuffle seharusnya tidak perlu karena kekuatan di DPR sudah signifikan dan kuat,” papar dia.
Ada tiga parpol oposisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat yang tersisa. Partai Gerindra yang tadinya oposisi kini berada dalam pemerintahan.
Sementara itu, PAN mengeklaim siap membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay menyebut pihaknya bakal menyiapkan kader terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)