Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berencana membandingkan kinerja kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan penugasan langsung atau penjabat (Pj). Hasil kerja dari kedua unsur kepala daerah akan dikaji melalui penelitian.
"Kita ingin membuat studi nantinya, semacam penelitian it is time also to compare, ini juga waktu untuk membandingkan, bagus mana antara kepala daerah yang penugasan ini dengan kepala daerah yang hasil pilkada," kata Tito dalam rapat kerja (raker) di Komisi II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Menurut Tito, penting untuk mengetahui hasil kinerja tersebut tidak hanya berdasarkan empirik. Namun, perlu berdasarkan metodologi penelitian.
"Kita ingin membuat kajian dengan metodologi yang melibatkan ahli, untuk melihat baik dengan cara kuantitatif maupun kualitatif, kira-kira bagus mana antara dua gelombang ini," ujar Tito.
Mantan Kapolri itu mengatakan saat ini terdapat 270 kepala daerah hasil Pilkada 2020. Kemudian, 271 daerah dipimpin oleh Pj.
"Mungkin momentum ini nggak akan terulang lagi mungkin dengan sistem sekarang ini waktu yang sangat bagus saya kira untuk menilai," ujar Tito.
Tito mengatakan hasil penelitian itu nantinya tidak menjadi rekomendasi. Namun, hasil kajian akan disampaikan ke publik, DPR, serta partai politik (parpol).
"Kalau yang hasil pilkada yang lebih bagus itu akan memperkuat sistem pemilihan rekrutmen melalui pilkada. Kalau ternyata yang ini yang lebih bagus, kelompok yang hasil rekrutmen penugasan, itu juga perlu menjadi pertimbangan," ujar Tito.
Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berencana membandingkan kinerja kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) dengan penugasan langsung atau
penjabat (Pj). Hasil kerja dari kedua unsur kepala daerah akan dikaji melalui penelitian.
"Kita ingin membuat studi nantinya, semacam penelitian
it is time also to compare, ini juga waktu untuk membandingkan, bagus mana antara kepala daerah yang penugasan ini dengan kepala daerah yang hasil pilkada," kata
Tito dalam rapat kerja (raker) di Komisi II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Menurut Tito, penting untuk mengetahui hasil kinerja tersebut tidak hanya berdasarkan empirik. Namun, perlu berdasarkan metodologi penelitian.
"Kita ingin membuat kajian dengan metodologi yang melibatkan ahli, untuk melihat baik dengan cara kuantitatif maupun kualitatif, kira-kira bagus mana antara dua gelombang ini," ujar Tito.
Mantan Kapolri itu mengatakan saat ini terdapat 270 kepala daerah hasil Pilkada 2020. Kemudian, 271 daerah dipimpin oleh Pj.
"Mungkin momentum ini nggak akan terulang lagi mungkin dengan sistem sekarang ini waktu yang sangat bagus saya kira untuk menilai," ujar Tito.
Tito mengatakan hasil penelitian itu nantinya tidak menjadi rekomendasi. Namun, hasil kajian akan disampaikan ke publik, DPR, serta partai politik (parpol).
"Kalau yang hasil pilkada yang lebih bagus itu akan memperkuat sistem pemilihan rekrutmen melalui pilkada. Kalau ternyata yang ini yang lebih bagus, kelompok yang hasil rekrutmen penugasan, itu juga perlu menjadi pertimbangan," ujar Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)