Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki. Branda Antara
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki. Branda Antara

Wamenag Sebut AICIS Forum Strategis Hadapi Krisis Kemanusiaan

Antara • 02 Februari 2024 06:44
Semarang: Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyebut Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) forum strategis mendefinisikan ulang peran agama dalam menghadapi berbagai krisis kemanusiaan.
 
"Kami berharap AICIS memberikan wawasan berharga tentang bagaimana meredefinisikan peran agama menghadapi krisis kemanusiaan," kata Saiful saat membuka AICIS 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Kamis, 1 Februari 2024, malam.
 
AICIS 2024 digelar Kementerian Agama sebagai ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional Muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global pada 1-4 Februari 2024.

Pada tahun ini, AICIS mengangkat tema Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues untuk mencapai kedamaian, keadilan, dan saling menghormati antarsesama.
 
"Marilah terus menjaga dan mendorong semangat dialog terbuka dan saling pengertian membangun jembatan antarkeyakinan, menciptakan kedamaian. Individu merasakan perdamaian, keadilan, dan penghormatan terhadap hak-hak dasarnya," kata dia.
 
Baca Juga: Istimewa, AICIS 2024 Bakal Dihadiri 14 Pemuka Agama Dunia

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mendorong AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global.
 
"AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global," kata sosok yang akrab disapa Kang Dhani itu.
 
Dia menyampaikan harapan tersebut dilatarbelakangi oleh semakin memburuk kondisi perdamaian dunia di berbagai belahan dunia. Peperangan di kawasan Timur Tengah yang tak kunjung merenggut puluhan ribu nyawa.
 
Demikian juga kondisi konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda peperangan akan usai, kemudian kondisi memprihatinkan terhadap etnis Rohingya yang menimbulkan banyak pengungsi.
 
"Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan