Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, para tokoh ini akan ikut serta dalam membahas solusi atas serangkaian persoalan kontemporer dari perspektif keagamaan. Ini sejalan dengan COP28 di Dubai pada akhir 2023 yang juga mulai melibatkan tokoh agama dalam pembahasan krisis iklim.
"Pertemuan mereka akan menjadi ajang berbagi perspektif dan wawasan berbasis pengalaman mereka dalam merespons isu-isu kemanusiaan dan kedamaian. Hasil pembahasan para pemuka agama dibahas dalam sesi On Stage Discussion yang menghasilkan Semarang Charter," sambung pria yang akrab disapa Inung ini.
Berikut 14 tokoh agama dari berbagai negara yang hadir di AICIS 2024:
- KH. Yahya Cholil Staquf (Indonesia)
- Pimpinan PP Muhammadiyah (Indonesia)
- Prof. Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia)
- Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, S.I.P. (Indonesia)
- Venerable Dr. Vanh Keobundit (Laos)
- Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Cambodia)
- Mr. Bounthavy Phonethasin (Laos)
- YB Datuk Dr. Hasan bin Bahrom (Malaysia)
- Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo (Thailand)
- Pdt. Gomar Gultom (Indonesia)
- Romo Hery Wibowo (Indonesia)
- Ws. Andi Gunawan, ST (Indonesia)
- Dr. A. Elga J. Sarapung (Indonesia)
- Bishop Pablo Virgilio Siongco David (Philippines).
Pameran Peradaban Islam
Selain Religious Leaders Summit yang akan menghasilkan Deklarasi Piagam Semarang, ada sejumlah acara yang juga akan memeriahkan AICIS 2024. Pertama, Islamic Culture and Civilization Expo atau pameran budaya dan peradaban Islam.Para pengunjung AICIS akan diajak menyaksikan warisan peradaban melalui artefak dan manuskrip kuno dalam tampilan interaktif yang menarik. "Temukan keindahan seni dan arsitektur Islam yang menakjubkan, mulai dari kaligrafi rumit dan pola geometris yang memukau hingga masjid megah dan istana yang menakjubkan. Ini adalah dunia sastra dan filsafat Islam," sebut Inung.
Kedua, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique atau Expo Pendidikan Tinggi Islam dan Jurnal Clinique. Agenda ini menampilkan beragam hasil karya akademik sejumlah universitas dan institusi Islam bergengsi di Indonesia dan negara-negara lain.
Ada juga Klinik Jurnal untuk meningkatkan kualitas riset dan keterampilan menulis akademis. "Termasuk meningkatkan peluang keberhasilan publikasi di jurnal bereputasi dengan bimbingan dan dukungan ahli," sebut Inung.
Ketiga, wisata budaya ke Kota Tua Semarang untuk menyelami suasana peninggalan zaman kolonial, berupa kemegahan arsitektur bangunan yang dihiasi pengaruh Eropa. "Panitia juga akan memberikan kesempatan untuk masuk ke Gereja Blenduk yang bersejarah, sebuah bangunan Katolik yang terus melayani jemaatnya hingga saat ini," papar Inung.
Terakhir, Festival Makanan Halal Semarang. Para pengusaha kuliner lokal akan menyelenggarakan Semarang Halal Food Festival yang menampilkan beragam menu hidangan halal dari berbagai daerah.
"Akan ada pesta durian selama pameran," tandasnya.
Baca juga: Ratusan Akademisi Internasional Kumpul di UIN Semarang, Bahas Apa? |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News