Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken usai pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi/Dok.Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken usai pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi/Dok.Kemenlu RI

Kunjungan Menlu AS ke UI Diyakini untuk Memperbaiki Hubungan

Candra Yuri Nuralam • 19 Desember 2021 12:41
Jakarta: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) pada Selasa 14 Desember 2021. Dalam pidatonya, Blinken menyindir pengaruh Tiongkok.
 
Kedatangan Blinken ke UI Diyakini untuk memperbaiki hubungan Amerika dengan Indonesia. Kunjungan itu diyakini untuk membuat hubungan kedua negara makin erat.
 
"Kunjungan Blinken ke Indonesia menurut saya salah satu upaya untuk meyakinkan pemerintah Indonesia bahwa Amerika itu ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengan Indonesia," kata Guru Besar Hubungan Internasional UI Evi Fitriani dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Amerika Merapat ke Jokowi, China Sensi', Minggu, 19 Desember 2021.

Blinken diyakini ke Indonesia karena Wakil Presiden AS Kamala Haris mengunjungi beberapa negara belakangan. Namun, Kamala tidak mengunjungi Indonesia padahal memiliki hubungan yang baik dengan AS.
 
Baca: Peringatan Menlu AS untuk Junta Myanmar
 
"Itu kan mungkin membuat Indonesia akan merasa dia (Amerika) mengunjungi negara yang menurut kita tidak kalah penting dari negara itu. Itu kan sebuah tamparan," ujar Evi.
 
Atas dasar itulah Blinken diyakini mengunjungi Indonesia. AS tidak mau ketidakhadiran Kamala membuat Indonesia sakit hati.
 
"Mungkin dari situ Amerika ingin memperbaiki hubungan dengan Indonesia," tutur Evi.
 
Dalam kunjungannya di UI, Blinken membahas mengenai peningkatan pertahanan di kawasan Indo-Pasifik, Menlu Blinken menegaskan tujuan menerapkan pertahanan yang berdasarkan pada aturan yang berlaku bukan untuk melemahkan suatu negara.
 
Dia mengatakan pemerintahan Biden tidak menginginkan konflik di Asia, dan akan memastikan persaingan dengan Tiongkok tidak berubah menjadi konflik.
 
"Kami akan mengadopsi strategi yang lebih erat menyatukan semua instrumen kekuatan nasional kami (diplomasi, militer, intelijen) dengan sekutu dan mitra kami," kata Blinken.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan