Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken usai pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi. Foto: Dok.Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken usai pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi. Foto: Dok.Kemenlu RI

Peringatan Menlu AS untuk Junta Myanmar

Fajar Nugraha • 14 Desember 2021 17:38
Depok: Memaparkan mengenai Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyentil dengan kondisi politik di Myanmar. Di saat bersamaan, dia mendukung Lima Poin Konsensus dari ASEAN yang harus dipenuhi oleh junta Myanmar.
 
Kebebasan dan keterbukaan menjadi perhatian utama dari Amerika Serikat. Blinken mengatakan, kebebasan adalah tentang kemampuan untuk menulis masa depan dan memiliki suara dalam apa yang terjadi di komunitas dan suatu negara. Keterbukaan secara alami mengalir dari kebebasan.
 
Baca: Menlu Blinken Paparkan 5 Fokus Utama AS dalam Indo-Pasifik.

“Ketika kami mengatakan menginginkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang kami maksudkan adalah pada tingkat individu, orang-orang akan bebas dalam kehidupan sehari-hari mereka dan hidup dalam masyarakat terbuka,” ujar Menlu Antony Blinken dalam kuliah umum di Universitas Indonesia, Selasa 14 Desember 2021.
 
“Di tingkat negara bagian, masing-masing negara akan dapat memilih jalan mereka sendiri dan mitra mereka sendiri. Dan maksud kami di tingkat regional, bahwa di bagian dunia ini masalah akan ditangani secara terbuka, aturan akan dicapai secara transparan dan diterapkan secara adil, barang dan ide dan orang akan mengalir bebas melintasi daratan, dunia maya, dan laut lepas,” imbuhnya.
 
Blinken menambahkan, semua memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa kawasan paling dinamis di dunia bebas dari paksaan dan dapat diakses oleh semua orang. Sejarah menunjukkan bahwa ketika wilayah Indo-Pasifik yang luas ini bebas dan terbuka, Amerika lebih aman dan lebih sejahtera.
 
“Kami juga akan melawan para pemimpin yang tidak menghormati hak-hak rakyat mereka, seperti yang kita lihat sekarang di Myanmar,” tutur Blinken.
 
“Kami akan terus bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk menekan rezim agar menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu, membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak adil, mengizinkan akses tanpa hambatan, dan memulihkan jalan Myanmar menuju demokrasi inklusif,” tegasnya.
 
“ASEAN telah mengembangkan Lima Poin Konsensus, dan menyerukan kepada rezim untuk terlibat dalam dialog konstruktif dengan semua pihak untuk mencari resolusi damai yang menghormati kehendak rakyat Myanmar, tujuan yang tidak akan kami tinggalkan,” tambahnya.
 
Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka menurut AS juga terwakili dalam cara lain. Cara itu antara lain dengan mempertahankan internet yang terbuka, dapat dioperasikan, aman, dan andal.
 
Kunjungan ke Indonesia merupakan bagian awal dari lawatan tiga negara Asia Tenggara. Berikutnya Blinken akan mengunjungi Malaysia dan Thailand.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan