Memberikan kuliah umum Free and Open Indo-Pacific, Menlu Blinken mengatakan, ini adalah kawasan paling pesat perkembangannya di planet. Perekonomian di Indo-Pasifik mencakup 60 persen ekonomi dunia dan menyumbang dua pertiga pertumbuhan selama 5 tahun terakhir.
“Visi kami untuk kawasan ini, berpusat pada lima elemen inti yang dimiliki oleh banyak negara dan masyarakat di Indo-Pasifik,” ujar Menlu Blinken.
“Pertama, kami akan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di mana masalah akan ditangani secara terbuka, aturan akan dicapai secara transparan dan diterapkan secara adil,” imbuhnya.
“Tidak ketinggalan laju perdagangan barang dan ide serta orang akan mengalir dengan bebas –,melintasi daratan, dunia maya, dan laut lepas,– dengan pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap rakyat,” tutur Menlu Blinken.
Visi Kedua menurut Blinken adalah, AS akan menjalin koneksi yang lebih kuat di dalam dan di luar kawasan. Negeri Paman Sam akan memperdalam aliansi perjanjian dengan Australia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand. AS akan membina kerja sama yang lebih baik di antara sekutu ini dan mencari cara untuk menyatukan sekutu dengan mitra, seperti yang telah dilakukan dengan Quad.
“Sentralitas ASEAN adalah fondasi arsitektur regional. Kami akan terus memperluas kemitraan strategis kami dengan ASEAN, karena ASEAN yang kuat dan mandiri sangat penting untuk mengatasi krisis yang mendesak dan tantangan jangka panjang,” ucap Blinken.
“Selain itu, Presiden Joe Biden akan mengundang para pemimpin ASEAN ke pertemuan puncak di Washington dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.
Ketiga dari visi AS itu antara lain akan mendorong kemakmuran yang berbasis luas. Amerika Serikat telah menyediakan lebih dari USD1 triliun dalam investasi asing langsung di Indo-Pasifik. AS menurut Blinken akan memenuhi panggilan dari kawasan untuk berbuat lebih banyak.
Diplomat karier AS itu mengatakan, negaranya sedang mengembangkan Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik yang komprehensif yang akan mengejar tujuan bersama. Ini termasuk yang seputar fasilitasi perdagangan, ekonomi dan teknologi digital, rantai pasokan yang tangguh, dekarbonisasi dan energi bersih, infrastruktur, standar pekerja, dan prioritas lainnya.
Keempat, AS menyebutkan akan membantu membangun Indo-Pasifik yang lebih tangguh. Pandemi covid-19 dan krisis iklim telah menggarisbawahi urgensi tugas ini.
Blinken menuturkan dari 300 juta dosis vaksin yang aman dan efektif yang telah didistribusikan Amerika Serikat ke seluruh dunia, pihaknya telah mengirimkan lebih dari 100 juta dosis ke Indo-Pasifik.
“Kami telah memberikan lebih dari USD2,8 miliar bantuan tambahan di wilayah ini untuk menyelamatkan nyawa, mulai dari alat pelindung diri hingga oksigen medis untuk rumah sakit. Kami melakukannya tanpa biaya, tanpa ikatan apa pun,” tegasnya.
“Terakhir, kami akan meningkatkan keamanan Indo-Pasifik. Ancaman terus berkembang, dan pendekatan keamanan kami harus berkembang bersamanya. Untuk melakukannya, kami akan mengandalkan kekuatan terbesar kami: aliansi dan kemitraan kami,” jelasnya.
Bagi Blinken Amerika Serikat menyadari bahwa sebagian besar masa depan planet akan tergantung di Indo-Pasifik. Komitmen abadi AS untuk wilayah ini dan kolaborasi dengan sekutu dan mitra akan membantu Amerika Serikat untuk mencapai wilayah yang bebas dan terbuka, saling terhubung, makmur, tangguh, dan aman untuk semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News