Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memetik hikmah dari Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara. Peristiwa itu dinilai membuat kader semakin solid.
"Saat itu kita punya musuh bersama. Ketika ada musuh dari luar, kita bersatu," ujar AHY dalam keterangan tertulis, Senin, 26 April 2021.
AHY mengeklaim mendapat dukungan penuh dari seluruh kader di tengah dualisme kepengurusan partai. Hal ini dianggap memperkokoh partai berlogo mercy itu.
Baca: Demokrat dan PKS Sepakat Bantu Pemerintah Menanggulangi Covid-19
"Ada spirit yang membara untuk bisa mempertahankan kedaulatan partai," ujar putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Dia menganggap KLB menjadi tantangannya untuk memimpin Demokrat. Perseteruan dengan kubu pimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tersebut dianggap sebagai ujian besar.
"Seorang pelaut yang tangguh tidak akan lahir dari laut yang tenang, tapi melalui gelombang yang keras," ujar AHY.
Dualisme kepengurusan di Partai Demokrat berlanjut ke persidangan. Kubu Moeldoko menggugat keabsahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Kongres Partai Demokrat 2020 yang dibentuk kubu AHY.
Sementara itu, kubu AHY mendaftarkan logo dan merek partai ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Kubu AHY juga menyomasi kubu Moeldoko yang masih bergerak mengatasnamakan Partai Demokrat.
Jakarta: Ketua Umum DPP
Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memetik hikmah dari Kongres Luar Biasa (
KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara. Peristiwa itu dinilai membuat kader semakin solid.
"Saat itu kita punya musuh bersama. Ketika ada musuh dari luar, kita bersatu," ujar AHY dalam keterangan tertulis, Senin, 26 April 2021.
AHY mengeklaim mendapat dukungan penuh dari seluruh kader di tengah dualisme kepengurusan partai. Hal ini dianggap memperkokoh partai berlogo mercy itu.
Baca:
Demokrat dan PKS Sepakat Bantu Pemerintah Menanggulangi Covid-19
"Ada spirit yang membara untuk bisa mempertahankan kedaulatan partai," ujar putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Dia menganggap KLB menjadi tantangannya untuk memimpin Demokrat. Perseteruan dengan kubu pimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tersebut dianggap sebagai ujian besar.
"Seorang pelaut yang tangguh tidak akan lahir dari laut yang tenang, tapi melalui gelombang yang keras," ujar AHY.
Dualisme kepengurusan di Partai Demokrat berlanjut ke persidangan. Kubu Moeldoko menggugat keabsahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Kongres Partai Demokrat 2020 yang dibentuk kubu AHY.
Sementara itu, kubu AHY mendaftarkan logo dan merek partai ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Kubu AHY juga menyomasi kubu Moeldoko yang masih bergerak mengatasnamakan Partai Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)