Dewan Redaksi Media Group, Abdul Kohar. MI/Ebet
Dewan Redaksi Media Group, Abdul Kohar. MI/Ebet

Doktrin Fukuda

Abdul Kohar • 23 Oktober 2020 23:58

Kunjungan PM Suga memiliki pesan kuat dan strategis dari Jepang kepada mitra mereka di ASEAN, termasuk Indonesia. PM Jepang ingin menegaskan kemitraan selama ini telah membawa dampak positif bagi ekonomi ASEAN dan tidak ingin apa yang telah dibangun bersama selama ini sia-sia.
 
Baca: Jepang Beri Utang Hampir Rp7 Triliun, Ini Hasil Pertemuan PM Suga-Jokowi
 
Jepang selalu berkeinginan merajut hubungan yang hangat. PM Suga paham betul warisan penting dari PM Takeo Fukuda pada 1977. Saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Jepang I, PM Fukuda mendeklarasikan Jepang akan menjadi sahabat sangat dekat bagi ASEAN. Ia menyebut itu sebagai ‘pengertian dari hati ke hati’. Itulah yang kelak dikenal sebagai Doktrin Fukuda.

Doktrin tersebut berisi tiga poin. Pertama, Jepang menolak kekuatan militer. Kedua, Jepang melakukan yang terbaik untuk mengonsolidasikan hubungan saling percaya berdasarkan pola ‘dari hati ke hati’. Ketiga, Jepang menjadi mitra ASEAN sebagai kelompok dan institusi dalam hubungan yang sejajar, sama-sama tinggi.
 
Doktrin Fukuda pun membawa perubahan pada karakteristik kerja sama ekonomi Indonesia dengan Jepang. Kerja sama Indonesia-Jepang tidak sebatas pemberian bantuan ekonomi atau pengembangan infrastruktur, tetapi meluas ke bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor sosial lain.
 
Dua puluh tahun kemudian, selama terjadi krisis finansial Asia pada 1997, Jepang memberikan bantuan sebesar sekitar US$80 miliar kepada negara-negara ASEAN.
 
Saling ketergantungan antara Jepang dan ASEAN pun sangat besar. Jepang merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN, bersama dengan AS. Jepang juga merupakan sumber dana investasi terbesar, pemberi ODA terbesar bagi ASEAN, dan negara sumber wisatawan terbanyak yang datang ke ASEAN. Di lain pihak, ASEAN merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Jepang, dan juga kawasan utama bagi investasi perusahaan Jepang karena menerima investasi Jepang senilai sekitar US$100 miliar sejak berdirinya ASEAN.
 
Data Japan External Trade Organization (Jetro) menunjukkan total investasi perusahaan Jepang ke Indonesia 10 tahun terakhir hingga 2018 tercatat US$31 miliar. Investasi tersebut ditanamkan di sektor industri, infrastruktur, dan jasa. Sementara itu, total kontribusi ekspor perusahaan Jepang terhadap total ekspor Indonesia ke pasar dunia mencapai 24,4 persen, menyerap sebanyak 7,2 juta pekerja, dan hampir 90 persen perusahaan Jepang di Indonesia memberikan pelatihan kepada lebih dari 50 ribu pekerja dan profesional.
 
Ini jelas momentum besar bagi Indonesia. Bukan semata karena Jepang berkomitmen memberikan pinjaman Rp6,95 triliun atau relokasi industri Jepang ke negeri ini. Lebih dari itu, Jepang seperti hendak mengingatkan kepada kita bahwa masih ada sahabat setia lama di Asia yang siap merawat Doktrin Fukuda untuk kemajuan bersama. Wajar kalau ada negara Asia lain yang cemburu. Barangkali saatnya pula negara itu menyiapkan ‘doktrin’ serupa dan dipraktikkan dengan konsisten pula.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan