Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis, 6 Mei 2021. Pertemuan tersebut dianggap kental nuansa politik untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Nuansa mengenai penjajakan politik ke depan itu sangat kental dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Mei 2021.
Pernyataan Anies yang dianggap kental nuansa politik, yakni memuji kapasitas AHY. Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu disebut berhasil membawa Demokrat menghadapi isu perpecahan.
Baca: Bukan Pilpres, Ini Alasan AHY Bertemu Anies
"Maupun (Anies) bercerita bagaimana di (Pilkada DKI Jakarta) 2017 yang lalu merasa terbantu oleh suara-suara yang sebelumnya memilih AHY pada putaran pertama gitu," ungkap dia.
Namun, permasalahan lain yang bakal timbul, yaitu penentuan siapa yang akan menduduki posisi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu ditentukan menurut elektabilitas siapa yang paling tinggi.
"Sekarang Anies tetep konsisten selalu di atas jadi ya mungkin ini membuka opsi Anies capres dan AHY adalah cawapres di 2024 yang akan datang," ujar dia.
Jakarta: Ketua Umum (Ketum)
Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis, 6 Mei 2021. Pertemuan tersebut dianggap kental nuansa politik untuk Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024.
"Nuansa mengenai penjajakan politik ke depan itu sangat kental dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Mei 2021.
Pernyataan Anies yang dianggap kental nuansa politik, yakni memuji kapasitas AHY. Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu disebut berhasil membawa Demokrat menghadapi isu perpecahan.
Baca:
Bukan Pilpres, Ini Alasan AHY Bertemu Anies
"Maupun (Anies) bercerita bagaimana di (Pilkada DKI Jakarta) 2017 yang lalu merasa terbantu oleh suara-suara yang sebelumnya memilih AHY pada putaran pertama gitu," ungkap dia.
Namun, permasalahan lain yang bakal timbul, yaitu penentuan siapa yang akan menduduki posisi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu ditentukan menurut elektabilitas siapa yang paling tinggi.
"Sekarang Anies tetep konsisten selalu di atas jadi ya mungkin ini membuka opsi Anies capres dan AHY adalah cawapres di 2024 yang akan datang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)