Jakarta: Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi ancaman kematian yang dihadapi para tenaga medis di Tanah Air. Ancaman tersebut semakin meningkat seiring meningginya tingkat penyebaran covid-19 saat ini.
"Hingga saat ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada 115 dokter di Indonesia meninggal akibat terpapar covid-19. Belum lagi korban di sisi perawat dan tenaga kesehatan lainnya," ujar Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 13 September 2020.
Menurut Lestari, ancaman kematian yang dihadapi para tenaga kesehatan merupakan hal yang serius. Potensi tersebut harus segera dicarikan solusi untuk mengatasinya.
Baca: Dokter Puskesmas di Riau Meninggal Terpapar Covid-19
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari jumlah dokter di Indonesia terbilang rendah di Asia Tenggara. Data Bank Dunia periode 2010-2017 mencatat Indonesia hanya memiliki 4 dokter yang melayani 10.000 penduduk.
Sementara itu, rasio perawat per 1.000 penduduk sebesar 2,1. Artinya dua orang tenaga kesehatan melayani 1.000 penduduk di Indonesia.
"Bila jumlah dokter dan perawat yang sangat terbatas itu dibiarkan menghadapi ancaman kematian akibat wabah covid-19, sektor kesehatan kita secara nasional akan benar-benar terancam," ujar Rerie.
Legsilator Partai NasDem itu mengungkapkan pihak IDI sudah mendata sejumlah dugaan penyebab merebaknya penularan Covid-19 di fasilitas kesehatan. Antara lain desain tata ruang rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang belum dirancang untuk penanganan pandemi yang disebabkan virus.
Selain itu, sebaran tenaga kesehatan yang tidak merata di setiap daerah juga diduga menjadi pemicu mudahnya para tenaga kesehatan terpapar virus.
Rerie mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi ancaman tersebut.
"Di daerah-daerah yang kekurangan tenaga kesehatan, tentu saja membuat tenaga kesehatan yang ada menjalani waktu kerja yang lebih panjang. Kondisi itu berdampak pada kebugaran tenaga kesehatan saat melayani pasien, akibatnya mereka rawan terpapar covid-19," ungkap Rerie.
Jakarta: Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi ancaman kematian yang dihadapi para tenaga medis di Tanah Air. Ancaman tersebut semakin meningkat seiring meningginya tingkat penyebaran
covid-19 saat ini.
"Hingga saat ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada 115 dokter di Indonesia meninggal akibat terpapar covid-19. Belum lagi korban di sisi perawat dan tenaga kesehatan lainnya," ujar Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 13 September 2020.
Menurut Lestari, ancaman kematian yang dihadapi para tenaga kesehatan merupakan hal yang serius. Potensi tersebut harus segera dicarikan solusi untuk mengatasinya.
Baca: Dokter Puskesmas di Riau Meninggal Terpapar Covid-19
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari jumlah dokter di Indonesia terbilang rendah di Asia Tenggara. Data Bank Dunia periode 2010-2017 mencatat Indonesia hanya memiliki 4 dokter yang melayani 10.000 penduduk.
Sementara itu, rasio perawat per 1.000 penduduk sebesar 2,1. Artinya dua orang tenaga kesehatan melayani 1.000 penduduk di Indonesia.
"Bila jumlah dokter dan perawat yang sangat terbatas itu dibiarkan menghadapi ancaman kematian akibat wabah
covid-19, sektor kesehatan kita secara nasional akan benar-benar terancam," ujar Rerie.
Legsilator Partai NasDem itu mengungkapkan pihak IDI sudah mendata sejumlah dugaan penyebab merebaknya penularan Covid-19 di fasilitas kesehatan. Antara lain desain tata ruang rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang belum dirancang untuk penanganan pandemi yang disebabkan virus.
Selain itu, sebaran tenaga kesehatan yang tidak merata di setiap daerah juga diduga menjadi pemicu mudahnya para tenaga kesehatan terpapar virus.
Rerie mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi ancaman tersebut.
"Di daerah-daerah yang kekurangan tenaga kesehatan, tentu saja membuat tenaga kesehatan yang ada menjalani waktu kerja yang lebih panjang. Kondisi itu berdampak pada kebugaran tenaga kesehatan saat melayani pasien, akibatnya mereka rawan terpapar covid-19," ungkap Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)