Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di acara Rakernas APPSI di Semarang. Tangkapan Layar Youtube
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di acara Rakernas APPSI di Semarang. Tangkapan Layar Youtube

DPP CMMI Batal Laporkan Zulhas soal Penistaan Agama ke Mabes Polri, Ini Alasannya

Achmad Zulfikar Fazli • 21 Desember 2023 12:21
Jakarta: DPP Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) batal melaporkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) ke Mabes Polri. Zulhas sempat akan diperkarakan atas pernyataannya yang diduga menistakan agama Islam.
 
“CMMI urunkan niatnya untuk melaporkan Zulkifli Hasan di Mabes Polri pada 21 Desember 2023,” tulis surat pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Umum DPP CMMI Anhar Tanjung, dilansir pada Kamis, 21 Desember 2023.
 
DPP CMMI membeberkan alasan batal melaporkan Zulhas. Di antaranya, pihaknya menemukan masyarakat melakukan hal seperti disampaikan Zulhas. Pihaknya mengungkapkan candaan dan guyonan serupa juga pernah disampaikan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Cendekia Muda Muslim Indonesia dalam menentukan sikap, tentu berpedoman dalam 6 landasan CMMI, salah satunya meminta masukan para kiai, ulama dan para dewan pakar Cendekia Muda Muslim Indonesia,” tegas bunyi surat pemberitahuan tersebut.
 
Baca Juga: Heboh, Lelucon Zulhas Gestur 2 Jari Saat Gerakan Tasyahud di Salat

Sebelumnya, Zulhas sempat melontarkan gurauan perubahan perilaku masyarakat karena dukungan politik di Pilpres 2024. Di beberapa daerah, Zulhas berkelakar ada sebagian masyarakat yang sampai enggan menyebutkan kata atau diksi yang menjadi identitas salah satu pasangan calon.
 
"Saudara-saudara tapi di sini kan aman. Saya keliling daerah, di sini aman Jakarta tidak ada masalah yang jauh-jauh ada loh. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah Walad Dholin ada yang diem sekarang, ada yang diem sekarang, ada pak sekarang diem banyak. Saking cintanya sama Pak Prabowo. Itu kalau tahiyat akhir itu kan gini (gestur 1 telunjuk) sekarang banyak gini (gestur dua telunjuk)," kata Zulhas.
 
Pernyataan Ketua Umum PAN itu mendapat respons negatif. Salah satunya dari peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli.
 
Dia menilai Zulhasp telah melakukan politisasi agama. Padahal, para elite dan tokoh agama sepakat untuk tidak melakukan politisasi agama.
 
Dia menegaskan politisasi agama atau politik identitas pernah terjadi pada pemilu sebelumnya dan tak boleh terjadi lagi. Para politikus seharusnya belajar dari pengalaman, politisasi agama tidak menghasilkan apa pun selain perpecahan.
 
"Saya berharap dengan kejadian ini menjadi pelajaran bersama untuk tetap menjaga pilpres dalam suasana yang aman dan sejuk," ucap Lili.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan