Jakarta: Banyaknya pemilih yang tak menggunakan hak suaranya (golput) jadi tantangan bagi peserta Pemilu 2024. Tinggi rendahnya angka golput dalam pesta demokrasi mendatang dinilai tergantung pada kinerja peserta pemilu dalam meyakinkan pemilih.
"Kalau dalam logika marketing, bicara orang membeli, membeli sama dengan memilih, tergantung apa yang dibeli atau dipilih," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik, Selasa, 6 Desember 2022.
Idham mengatakan peserta pemilu, mulai dari partai politik, calon legislatif, calon presiden-wakil presiden, maupun calon-calon kepala daerah, punya tugas dan tanggung jawab besar buat meyakinkan pemilih menggunakan hak suaranya. Adanya masyarakat yang memilih golput karena enggan menggunakan hak pilihnya secara benar.
"Kuncinya bagaimana peserta pemilu dapat meyakinkan pemilih," ungkap Idham.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakn angka golput masih cukup banyak pada Pemilu 2019. Khususnya, pada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Ini pekerjaan rumah kita kita, Teman-teman senator kurang 'menjual dirinya' untuk teman-teman di masyarakat," tegas Bagja.
Menurut dia, suara yang disediakan hampir sama seperti suara partai. Tetapi, yang memilih senator tidak banyak.
Jakarta: Banyaknya pemilih yang tak menggunakan hak suaranya (golput) jadi tantangan bagi peserta
Pemilu 2024. Tinggi rendahnya angka golput dalam pesta demokrasi mendatang dinilai tergantung pada kinerja peserta pemilu dalam meyakinkan pemilih.
"Kalau dalam logika marketing, bicara orang membeli, membeli sama dengan memilih, tergantung apa yang dibeli atau dipilih," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Idham Holik, Selasa, 6 Desember 2022.
Idham mengatakan peserta pemilu, mulai dari partai politik, calon legislatif, calon presiden-wakil presiden, maupun calon-calon kepala daerah, punya tugas dan tanggung jawab besar buat meyakinkan pemilih menggunakan hak suaranya. Adanya masyarakat yang memilih golput karena enggan menggunakan hak pilihnya secara benar.
"Kuncinya bagaimana peserta pemilu dapat meyakinkan pemilih," ungkap Idham.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakn angka golput masih cukup banyak pada Pemilu 2019. Khususnya, pada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Ini pekerjaan rumah kita kita, Teman-teman senator kurang 'menjual dirinya' untuk teman-teman di masyarakat," tegas Bagja.
Menurut dia, suara yang disediakan hampir sama seperti suara partai. Tetapi, yang memilih senator tidak banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)