Jakarta: Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam waktu dekat. Pertemuan direncanakan pada 3 September 2022.
Ketua DPP Golkar, Lamhot Sinaga mengatakan, pertemuan antar kedua partai hanya sekadar membangun komunikasi politik. Tekait apakah PDIP akan berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar tak mempersoalkan.
"Golkar tidak akan bergeser, akan tetap mendukung Airlangga sebagai capres. Tapi kalau nanti kemudian Airlangga-Puan ya kita bicarakan. Misal, Puan bersedia menjadi wakilnya Pak Airlangga, nanti kita bicarakan dengan KIB," kata Lamhot, Kamis, 1 September 2022.
Lamhot menegaskan, Golkar tak akan meninggalkan KIB dan berkoalisi dengan partai lain. Apalagi Golkar memprakarsai pembentukan KIB bersama Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.
"Enggak mungkin, yang sudah dilakukan KIB sudah beberapa tahap dan sudah launching visi misi. Kita solid nanti sampai ujung. Golkar juga prakarsa, jadi enggak akan meninggalkan KIB," kata Lamhot.
Meski begitu kata Lamhot, KIB membuka diri bagi partai manapun untuk bergabung, termasuk dengan PDIP. Dengan kesamaan visi-misi dan perspektif yang sama koalisi bisa saja terjadi.
"Jika kemudian PDIP tetarik dengan plafrom yang diusung KIB. Seperti misalnya ketahanan pangan dan energi, lalu seperti politik identitas. Nah kesamaan ini bisa saja membangun koalisi besar. Kembali ke PDIP apakah ingin bergabung atau tidak," kata Lamhot.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Ahmad Doli Kurnia memastikan bakal ada pertemuan antar Puan dengan Airlangga. Kegiatan disebut berlangsung pada pagi hari.
"Kalau enggak salah ada agenda jalan sehat atau apa," ungkap dia.
Golkar menyambut baik rencana pertemuan tersebut. Partai lambang pohon beringin itu menilai silaturahmi politik merupakan hal yang bagus.
Dia menegaskan banyak hal yang bisa dibahas dalam pertemuan tersebut. Tidak melulu terkait pilpres.
"Tapi juga bicara tentang siap masalah kebangsaan yang sama-sama harus kita selesaikan dengan keterlibatan semua pihak," ujar dia.
Jakarta: Ketua DPP
PDI Perjuangan Puan Maharani dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai
Golkar Airlangga Hartarto dalam waktu dekat. Pertemuan direncanakan pada 3 September 2022.
Ketua DPP Golkar, Lamhot Sinaga mengatakan, pertemuan antar kedua
partai hanya sekadar membangun komunikasi politik. Tekait apakah PDIP akan berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar tak mempersoalkan.
"Golkar tidak akan bergeser, akan tetap mendukung Airlangga sebagai capres. Tapi kalau nanti kemudian Airlangga-Puan ya kita bicarakan. Misal, Puan bersedia menjadi wakilnya Pak Airlangga, nanti kita bicarakan dengan KIB," kata Lamhot, Kamis, 1 September 2022.
Lamhot menegaskan, Golkar tak akan meninggalkan KIB dan berkoalisi dengan partai lain. Apalagi Golkar memprakarsai pembentukan KIB bersama Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.
"Enggak mungkin, yang sudah dilakukan KIB sudah beberapa tahap dan sudah launching visi misi. Kita solid nanti sampai ujung. Golkar juga prakarsa, jadi enggak akan meninggalkan KIB," kata Lamhot.
Meski begitu kata Lamhot, KIB membuka diri bagi partai manapun untuk bergabung, termasuk dengan PDIP. Dengan kesamaan visi-misi dan perspektif yang sama koalisi bisa saja terjadi.
"Jika kemudian PDIP tetarik dengan plafrom yang diusung KIB. Seperti misalnya ketahanan pangan dan energi, lalu seperti politik identitas. Nah kesamaan ini bisa saja membangun koalisi besar. Kembali ke PDIP apakah ingin bergabung atau tidak," kata Lamhot.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Ahmad Doli Kurnia memastikan bakal ada pertemuan antar Puan dengan Airlangga. Kegiatan disebut berlangsung pada pagi hari.
"Kalau enggak salah ada agenda jalan sehat atau apa," ungkap dia.
Golkar menyambut baik rencana pertemuan tersebut. Partai lambang pohon beringin itu menilai silaturahmi politik merupakan hal yang bagus.
Dia menegaskan banyak hal yang bisa dibahas dalam pertemuan tersebut. Tidak melulu terkait pilpres.
"Tapi juga bicara tentang siap masalah kebangsaan yang sama-sama harus kita selesaikan dengan keterlibatan semua pihak," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)