"Secara historis banyak perempuan di Nusantara berperan memimpin perlawanan dalam mengusir penjajah, seperti Panglima Malahayati hingga Ratu Kalinyamat, tetapi mengapa kesan yang tertanam di masyarakat saat ini perempuan adalah subordinasi dari laki-laki," Rerie melalui keterangan tertulis, Rabu, 27 April 2022.
Menurut dia, kepemimpinan perempuan di masa lalu mampu menciptakan langkah-langkah besar yang menghasilkan kemajuan signifikan pada wilayah yang dipimpinnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seperti yang dilakukan Ratu Kalinyamat, ketika memimpin perlawanan mengusir penjajah Portugis. Ratu dari Jepara itu membangun pakta pertahanan dengan Kerajaan Aceh hingga Maluku dengan membangun poros maritim untuk mempertahankan Nusantara.
"Secara historis perempuan di Nusantara ini sudah memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama dengan laki-laki.
Baca: Perempuan Diajak Meningkatkan Pemahaman Kesetaraan Gender
Rerie menilai diperlukan edukasi yang masif untuk terus mengungkap apa yang sebenarnya pernah terjadi di masa lalu itu. Hal ini agar para perempuan di masa kini memiliki semangat dan pemahaman yang sama terhadap kesetaraan gender.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga berharap political will dari para pemangku kepentingan untuk ikut memperluas pemahaman kesetaraan gender dalam setiap kebijakan yang dibuat. Rerie turut mengajak para akademisi ikut mempercepat terwujudnya pemahaman masyarakat terkait kesetaraan gender dan peran perempuan dalam keseharian, melalui berbagai riset ilmiah.
"Sehingga, bisa segera diketahui faktor yang membuat fakta historis para pemimpin perempuan di Nusantara di masa lalu yang belum sepenuhnya terlihat kesinambungannya di masa kini," ungkap dia.
Rerie berharap konsistensi mewujudkan kesetaraan gender di Tanah Air bisa terus dijaga. Sehingga, potensi yang terpendam dari setiap perempuan di Indonesia dapat segera dibangkitkan sebagai bagian sumbangsih pembangunan bangsa.
Secara alamiah, kata dia, umumnya perempuan memiliki kemampuan yang relatif baik. Misalnya, dalam mengelola ekonomi dan memiliki kemampuan berkomunikasi di atas rata-rata.
"Sejumlah kemampuan alamiah perempuan itu sangat dibutuhkan bagi negeri ini untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi agar bangsa Indonesia bisa segera bangkit," ujar dia.