Jakarta: Pemerintah mengusulkan pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 digelar pada 15 Mei 2024. Wacana tersebut mendapat sambutan baik dari Fraksi Partai NasDem DPR.
"Ya kalau Fraksi NasDem di Komisi II mendukung usulan pemerintah terkait dengan waktu pelaksanaan Pemilu tanggal 15 Mei," kata Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustofa saat dihubungi, Selasa, 28 September 2021.
Ada dua pertimbangan NasDem mendukung wacana pemungutan suara pada 15 Mei 2021. Pertama, efisiensi anggaran Pemilu dan Pilkada 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyampaikan anggaran pesta demokrasi 2024. KPU mengajukan biaya hingga Rp86 triliun untuk pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).
Sedangkan, anggaran untuk pilkada sebesar Rp26 triliun. Diperkirakan butuh ratusan triliun rupiah menyelenggarakan Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024.
Fraksi NasDem menilai jumlah tersebut cukup membebani negara. Apalagi, Indonesia tengah menghadapi dampak pandemi covid-19.
"Itu harus kita efisiensi, bagian mana yang kita efisienkan tentu melihat tahapannya semua," ungkap dia.
Baca: Sejumlah Fraksi Keberatan Usulan Pemilu Digelar 15 Mei 2024
Alasan kedua, menghindari proses transisi pemerintahan lama ke baru. Menurut dia, proses transisi akan terjadi selama delapan bulan jika pencoblosan dilakukan pada Februari 2024.
"Itu ada dinamika politik yang efeknya kurang bagus," ujar dia.
Jakarta: Pemerintah mengusulkan pencoblosan Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024 digelar pada 15 Mei 2024. Wacana tersebut mendapat sambutan baik dari Fraksi Partai NasDem DPR.
"Ya kalau Fraksi NasDem di Komisi II mendukung usulan pemerintah terkait dengan waktu pelaksanaan Pemilu tanggal 15 Mei," kata Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustofa saat dihubungi, Selasa, 28 September 2021.
Ada dua pertimbangan NasDem mendukung wacana pemungutan suara pada 15 Mei 2021. Pertama, efisiensi anggaran Pemilu dan
Pilkada 2024.
Komisi Pemilihan Umum (
KPU) telah menyampaikan anggaran pesta demokrasi 2024. KPU mengajukan biaya hingga Rp86 triliun untuk pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).
Sedangkan, anggaran untuk pilkada sebesar Rp26 triliun. Diperkirakan butuh ratusan triliun rupiah menyelenggarakan Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024.
Fraksi NasDem menilai jumlah tersebut cukup membebani negara. Apalagi, Indonesia tengah menghadapi dampak pandemi covid-19.
"Itu harus kita efisiensi, bagian mana yang kita efisienkan tentu melihat tahapannya semua," ungkap dia.
Baca:
Sejumlah Fraksi Keberatan Usulan Pemilu Digelar 15 Mei 2024
Alasan kedua, menghindari proses transisi pemerintahan lama ke baru. Menurut dia, proses transisi akan terjadi selama delapan bulan jika pencoblosan dilakukan pada Februari 2024.
"Itu ada dinamika politik yang efeknya kurang bagus," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)