Jakarta: Bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dinilai berpeluang kecil dari kalangan orang-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, bakal ada penolakan dari Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada dalam satu poros pendukung Anies.
"Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan kemungkinan besar akan menolaknya. Sebab, dua partai ini menilai orang-orang Jokowi tidak memenuhi kriteria pro perubahan. Padahal koalisi ini mengusung perubahan untuk perbaikan," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 16 Mei 2023.
Sementara, bagi NasDem tidak akan masalah. Sebab, antara Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh selama ini sudah ada kedekatan.
"Karena itu, peluang NasDem menerima cawapres Anies dari orang Jokowi akan lebih terbuka. Hal itu tentunya akan diterima NasDem bila cawapres orang Jokowi itu memenuhi kriteria yang sudah disepakati tim kecil di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)," ucap Jamiluddin.
Ia menuturkan kalau NasDem menerima cawapres dari orang Jokowi, tapi Demokrat dan PKS atau salah satu menolaknya, maka tidak cukup untuk mengusungnya. Sebab, presidential threshold 20 persen tidak terpenuhi.
"Jadi, peluang cawapres dari orang Jokowi untuk mendampingi Anies tampak sangat kecil. Hal itu berlaku bila Koalisi Perubahan hanya Nasdem, Demokrat, dan PKS," ujar Jamiluddin.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa mengatakan bakal cawapres pendamping Anies Baswedan terbuka dari berbagai kalangan. Bahkan, kemungkinan dari orang-orang di sekitar Presiden Jokowi.
"Jadi pokoknya Pak Anies itu apakah dari eksternal (koalisi), internal (koalisi), apakah itu orangnya Jokowi, kita sekali lagi, kita sudah menyerahkan semuanya ke Pak Anies," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Bakal calon wakil presiden (
cawapres) pendamping
Anies Baswedan dinilai berpeluang kecil dari kalangan orang-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, bakal ada penolakan dari Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada dalam satu poros pendukung Anies.
"Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan kemungkinan besar akan menolaknya. Sebab, dua partai ini menilai orang-orang
Jokowi tidak memenuhi kriteria pro perubahan. Padahal koalisi ini mengusung perubahan untuk perbaikan," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi
Medcom.id, Selasa, 16 Mei 2023.
Sementara, bagi NasDem tidak akan masalah. Sebab, antara Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh selama ini sudah ada kedekatan.
"Karena itu, peluang NasDem menerima cawapres Anies dari orang Jokowi akan lebih terbuka. Hal itu tentunya akan diterima NasDem bila cawapres orang Jokowi itu memenuhi kriteria yang sudah disepakati tim kecil di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)," ucap Jamiluddin.
Ia menuturkan kalau NasDem menerima cawapres dari orang Jokowi, tapi Demokrat dan PKS atau salah satu menolaknya, maka tidak cukup untuk mengusungnya. Sebab, presidential threshold 20 persen tidak terpenuhi.
"Jadi, peluang cawapres dari orang Jokowi untuk mendampingi Anies tampak sangat kecil. Hal itu berlaku bila Koalisi Perubahan hanya Nasdem, Demokrat, dan PKS," ujar Jamiluddin.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa mengatakan bakal cawapres pendamping Anies Baswedan terbuka dari berbagai kalangan. Bahkan, kemungkinan dari orang-orang di sekitar Presiden Jokowi.
"Jadi pokoknya Pak Anies itu apakah dari eksternal (koalisi), internal (koalisi), apakah itu orangnya Jokowi, kita sekali lagi, kita sudah menyerahkan semuanya ke Pak Anies," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)