"Bicara endorse Pak Jokowi terhadap penerusnya kan sebenarnya lazim di negara demokrasi," kata Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Faldo Maldini dalam rilis survei Populi Center, Jakarta Selatan, Senin, 29 Mei 2023.
Faldo mencontohkan fenomena serupa di Amerika Serikat (AS). Presiden AS ke-44 Barrack Obama meng-endorse Hillary Clinton saat melawan Donald Trump di pemilihan presiden.
"Saat Obama tidak jadi presiden, endorse Joe Biden yang satu partai. Ini lazim," ujar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
| Baca: Begini Peta Kekuatan Capres 2024 |
Menurut Faldo, masalah utamanya bukan endorsement presiden. Melainkan penyalahgunaan infrastruktur dan aset negara untuk mendukung satu kandidat.
"Mengerahkan infrastruktur dan lembaga negara untuk memenangkan kandidat. Mungkin itu yang jadi masalah," papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id