Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan ada empat area pertarungan di Pilpres 2024, yakni isu ekonomi, dukungan pemilih partai, teritorial di lima provinsi besar, dan pemilik akun media sosial. Dalam empat area itu, bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan disebut saling mengalahkan.
"Anies menang di segmen pemilih pemilik akun Twitter. Ganjar menang untuk citra kedekatan dengan media. Prabowo menang di isu membangkitkan ekonomi," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
Bedasarkan hasil survei LSI Denny JA, pemilih menyebut Prabowo sebagai capres yang lebih mengesankan strong leader untuk menumbuhkan ekonomi. Prabowo berada di urutan pertama dengan 56,2 persen. Diikuti Anies Baswedan dengan 18,7 persen, dan Ganjar Pranowo diangka 14,8 persen. Ganjar diurutan ketiga untuk isu strong leader yang menumbuhkan ekonomi.
"Semakin isu strong leader tumbuhkan ekonomi meluas, semakin Prabowo menjulang, semakin Ganjar menurun," tutur dia.
Ardian menjelaskan Prabowo unggul di strong leader di antaranya karena muncul isu soal petugas partai versus pendiri atau ketua umum partai. Istilah petugas partai melemahkan figur Ganjar.
"Petugas partai tidak mengesankan strong leader, pemimpin yang mandiri, pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah/elite negara," ucap dia.
Namun, pada isu kedekatan dengan media, Ganjar berada diurutan teratas dengan 36,4 persen. Diikuti oleh Prabowo dengan 28,3 persen, dan Anies dengan 25,1 persen.
Di pemilih yang mempunyai akun media sosial Twitter, Anies Baswedan mendapatkan dukungan tertinggi dengan 39,1 persen. Diikuti Ganjar dengan dukungan sebesar 32 persen, dan Prabowo dengan dukungan sebesar 27,2 persen.
"Twitter lebih banyak diminati kalangan terpelajar. Anies lebih unggul di segmen ini," ujar dia.
Sementara itu, dalam isu dukungan di teritorial provinsi terbesar, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten. Ketiga capres juga bersaing ketat.
Di Jawa Barat, elektabilitas Prabowo unggul dengan perolehan 29 persen. Diikuti Anies dengan perolehan 26,3 persen, dan Ganjar hanya 15 persen.
Elektabilitas Ganjar unggul di Jawa Timur dengan 35,3 persen. Diikuti oleh Prabowo dengan perolehan 20,2 persen, dan Anies 8,2 persen.
Tingkat keterpilihan Ganjar juga teratas di Jawa Tengah dengan 55,2 persen, diikuti Prabowo dengan perolehan 20,4 persen, dan Anies dengan perolehan 4,3 persen.
Prabowo diprediksi unggul di Sumatra Utara dengan elektabilitas 50 persen. Diikuti oleh Anies dengan perolehan 32,6 persen, dan Ganjar 16,2 persen.
Di Banten, elektabilitas Prabowo 48,2 persen. Diikuti Anies dengan 17,5 persen, dan Ganjar 17,5 persen.
"Prabowo menang di tiga provinsi terbesar, Ganjar menang di dua provinsi terbesar," ujar dia.
Riset ini dilakukan pada 3-14 Mei 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Selain survei dengan metode kuantitatif, mereka memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Lingkaran
Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan ada empat area pertarungan di
Pilpres 2024, yakni isu ekonomi, dukungan pemilih partai, teritorial di lima provinsi besar, dan pemilik akun media sosial. Dalam empat area itu, bakal calon presiden (
capres), Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan disebut saling mengalahkan.
"Anies menang di segmen pemilih pemilik akun Twitter. Ganjar menang untuk citra kedekatan dengan media. Prabowo menang di isu membangkitkan ekonomi," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
Bedasarkan hasil survei LSI Denny JA, pemilih menyebut Prabowo sebagai capres yang lebih mengesankan
strong leader untuk menumbuhkan ekonomi. Prabowo berada di urutan pertama dengan 56,2 persen. Diikuti Anies Baswedan dengan 18,7 persen, dan Ganjar Pranowo diangka 14,8 persen. Ganjar diurutan ketiga untuk isu strong leader yang menumbuhkan ekonomi.
"Semakin isu
strong leader tumbuhkan ekonomi meluas, semakin Prabowo menjulang, semakin Ganjar menurun," tutur dia.
Ardian menjelaskan Prabowo unggul di
strong leader di antaranya karena muncul isu soal petugas partai versus pendiri atau ketua umum partai. Istilah petugas partai melemahkan figur Ganjar.
"Petugas partai tidak mengesankan
strong leader, pemimpin yang mandiri, pengendali partai, apalagi pengendali pemerintah/elite negara," ucap dia.
Namun, pada isu kedekatan dengan media, Ganjar berada diurutan teratas dengan 36,4 persen. Diikuti oleh Prabowo dengan 28,3 persen, dan Anies dengan 25,1 persen.
Di pemilih yang mempunyai akun media sosial Twitter, Anies Baswedan mendapatkan dukungan tertinggi dengan 39,1 persen. Diikuti Ganjar dengan dukungan sebesar 32 persen, dan Prabowo dengan dukungan sebesar 27,2 persen.
"Twitter lebih banyak diminati kalangan terpelajar. Anies lebih unggul di segmen ini," ujar dia.
Sementara itu, dalam isu dukungan di teritorial provinsi terbesar, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Banten. Ketiga capres juga bersaing ketat.
Di Jawa Barat, elektabilitas Prabowo unggul dengan perolehan 29 persen. Diikuti Anies dengan perolehan 26,3 persen, dan Ganjar hanya 15 persen.
Elektabilitas Ganjar unggul di Jawa Timur dengan 35,3 persen. Diikuti oleh Prabowo dengan perolehan 20,2 persen, dan Anies 8,2 persen.
Tingkat keterpilihan Ganjar juga teratas di Jawa Tengah dengan 55,2 persen, diikuti Prabowo dengan perolehan 20,4 persen, dan Anies dengan perolehan 4,3 persen.
Prabowo diprediksi unggul di Sumatra Utara dengan elektabilitas 50 persen. Diikuti oleh Anies dengan perolehan 32,6 persen, dan Ganjar 16,2 persen.
Di Banten, elektabilitas Prabowo 48,2 persen. Diikuti Anies dengan 17,5 persen, dan Ganjar 17,5 persen.
"Prabowo menang di tiga provinsi terbesar, Ganjar menang di dua provinsi terbesar," ujar dia.
Riset ini dilakukan pada 3-14 Mei 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan
margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Selain survei dengan metode kuantitatif, mereka memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media,
in-depth interview,
expert judgement, dan
focus group discussion.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)