Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Indonesia Disebut Memegang Kartu AS Prancis

Kautsar Widya Prabowo • 08 November 2020 23:36
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menyebut Pemerintah Indonesia mempunya taji 'menakuti' Pemerintah Prancis. Hal ini buntut pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam.
 
Indonesia merupakan salah satu importir terbesar teknologi kedokteran dan suku cadang pesawat terbang. "Nah bisa saja Menteri Perdagangan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Luar Negeri, 'Eh ni kalau Prancis galak gini, terus ni kita ambil teknologi dari Belanda atau Jepang'," ujar Farhan dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id, bertajuk MUI Boikot Prancis, Siapa Menangis, Minggu, 8 November 2020.
 
Namun, dia menilai Pemerintah Indonesia belum berencana menerapkan strategi tersebut. Politikus NasDem ini menyakini pemerintah tengah mengamati perkembangan kasus yang dinilai melukai perasaan umat Islam.

"(Pemerintah) menunggu dulu dong, ini kan kartu AS," tutur dia.
 
Farhan menyebut ketergantuan Indonesia terhadap ekonomi Prancis tidak berpengaruh signifikan. Ekspor pada sektor kelapa sawit ada di urutan ke-7 dan eskpor batu bara ke Perancis di urutan ke-11.
 
"Ini adalah bagian dari modern warfare dalam diplomasi internasional. Apa yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (boikot produk Prancis) harus digunakan sebagai salah satu senjata menekan Prancis," tutur dia.
 
(Baca: Sweeping Produk Perancis Melewati Batas Kewajaran)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan