Jakarta: Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey telah menerima sejumlah laporan terkait razia atau sweeping produk Perancis. Aksi tersebut disayangkan lantaran dilakukan melebihi batas kewajaran.
"Mereka membanting, merusak, beberapa (barang) minimarket mereka bayar (lalu) dibuang, tumpah berserakan," ujar Roy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id, bertajuk 'MUI Boikot Perancis, Siapa Menangis', Minggu, 8 November 2020.
Tindakan tersebut tentu membuat pekerja swalayan terkait harus membersihkan sendiri bekas-bekas aksi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Imbas lainya menimbulkan ketakutan pada masyarakat untuk berbelanja.
"Dampaknya masyarakat gunda gulana untuk berbelanja," tuturnya.
Baca: MUI: Sweeping Produk Prancis Bertentangan dengan Ajaran Islam
Roy menilai masyarakat seharusnya tidak melakukan tindakan yang mubazir terhadap produk makan dan minuman. Padahal saat produk tersebut langka di pasaran masyarakat yang akan merugi.
"Air minum enggak ada salahnya kita selalu minum dan susu untuk si bayi dan anak yang kita tumbuh kembangkan," ucap dia.
Roy tidak akan menoleransi tindakan sweeping yang berujung pada tindak kekerasan. Dipastikan kejadian tersebut akan berujung pada hukum yang berlaku.
"Tindakan kekerasan atau tindakan di luar batas kami tidak menoleransi dan ranah berwenang," tegas dia.
Jakarta: Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey telah menerima sejumlah laporan terkait razia atau
sweeping produk Perancis. Aksi tersebut disayangkan lantaran dilakukan melebihi batas kewajaran.
"Mereka membanting, merusak, beberapa (barang) minimarket mereka bayar (lalu) dibuang, tumpah berserakan," ujar Roy dalam diskusi virtual Crosscheck
Medcom.id, bertajuk 'MUI Boikot Perancis, Siapa Menangis', Minggu, 8 November 2020.
Tindakan tersebut tentu membuat pekerja swalayan terkait harus membersihkan sendiri bekas-bekas aksi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Imbas lainya menimbulkan ketakutan pada masyarakat untuk berbelanja.
"Dampaknya masyarakat gunda gulana untuk berbelanja," tuturnya.
Baca:
MUI: Sweeping Produk Prancis Bertentangan dengan Ajaran Islam
Roy menilai masyarakat seharusnya tidak melakukan tindakan yang mubazir terhadap produk makan dan minuman. Padahal saat produk tersebut langka di pasaran masyarakat yang akan merugi.
"Air minum enggak ada salahnya kita selalu minum dan susu untuk si bayi dan anak yang kita tumbuh kembangkan," ucap dia.
Roy tidak akan menoleransi tindakan
sweeping yang berujung pada tindak kekerasan. Dipastikan kejadian tersebut akan berujung pada hukum yang berlaku.
"Tindakan kekerasan atau tindakan di luar batas kami tidak menoleransi dan ranah berwenang," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)