Jakarta: Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengajak politikus belajar banyak dari kuliner Nusantara. Sejumlah kuliner Nusantara memiliki nilai filosofis yang patut dipelajari.
"Mereka yang bisa memahami kuliner Nusantara tak akan berpikir hoaks, tak akan berpikir fitnah," kata Hasto Kristiyanto," di Resto Sajian Sambara, Jalan Trunojoyo, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 22 Februari 2019.
Baca: Hasto: Jokowi-Ma'ruf Relevan Dipilih
Hasto mencontohkan soal bakwan. Salah satu makanan khas Jawa Barat itu enak disantap kendati berisi banyak varian. Boleh jadi, nilai filosofis itu pula yang bisa diterapkan dalam membaca kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Semuanya bersatu menjadi satu cita rasa dengan varian bumbu-bumbu yang luar biasa," ucap Sekjen PDI Perjuangan.
Hasto menjelaskan safari politiknya ke Bandung dan Cimahi sekaligus membangun kecintaan kuliner Nusantara. Utamanya, generasi milenial. Mencintai kuliner Nusantara diyakini bisa memupuk rasa cinta Tanah Air.
"Mari kita gelorakan bahwa Indonesia yang begitu kaya dengan wisata kulinernya adalah bagian dari kepribadian kita sebagai bangsa," ucap dia.
Baca: Indonesia Bukan untuk Kelompok Tertentu
Hasto bercerita, pada 1964 Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno (Bung Karno) pernah membuat buku berjudul 'Mustika Rasa'. Buku itu berisi resep-resep masakan Nusantara. Semangatnya, kata dia, mulut dan perut rakyat Indonesia tak terjajah makanan impor.
"Mari kita kembangkan makanan Indonesia dengan kekayaan gizi proteinnya untuk bersama-sama kita cintai sebagai bagian dari identitas nasional kita," beber Hasto.
Jakarta: Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengajak politikus belajar banyak dari kuliner Nusantara. Sejumlah kuliner Nusantara memiliki nilai filosofis yang patut dipelajari.
"Mereka yang bisa memahami kuliner Nusantara tak akan berpikir hoaks, tak akan berpikir fitnah," kata Hasto Kristiyanto," di Resto Sajian Sambara, Jalan Trunojoyo, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 22 Februari 2019.
Baca: Hasto: Jokowi-Ma'ruf Relevan Dipilih
Hasto mencontohkan soal bakwan. Salah satu makanan khas Jawa Barat itu enak disantap kendati berisi banyak varian. Boleh jadi, nilai filosofis itu pula yang bisa diterapkan dalam membaca kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Semuanya bersatu menjadi satu cita rasa dengan varian bumbu-bumbu yang luar biasa," ucap Sekjen PDI Perjuangan.
Hasto menjelaskan safari politiknya ke Bandung dan Cimahi sekaligus membangun kecintaan kuliner Nusantara. Utamanya, generasi milenial. Mencintai kuliner Nusantara diyakini bisa memupuk rasa cinta Tanah Air.
"Mari kita gelorakan bahwa Indonesia yang begitu kaya dengan wisata kulinernya adalah bagian dari kepribadian kita sebagai bangsa," ucap dia.
Baca: Indonesia Bukan untuk Kelompok Tertentu
Hasto bercerita, pada 1964 Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno (Bung Karno) pernah membuat buku berjudul 'Mustika Rasa'. Buku itu berisi resep-resep masakan Nusantara. Semangatnya, kata dia, mulut dan perut rakyat Indonesia tak terjajah makanan impor.
"Mari kita kembangkan makanan Indonesia dengan kekayaan gizi proteinnya untuk bersama-sama kita cintai sebagai bagian dari identitas nasional kita," beber Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)