Jakarta: Partai politik didorong mengampanyekan antipoligami dan mempromosikan monogami. Sebab, kebanyakan poligami menyengsarakan perempuan.
Aktivis Asian Muslim Action Network (AMAN) Ruby Khalifah mengatakan poligami hanya menyengsarakan perempuan dan anak-anak.
Dia menyadari ada upaya melegalkan poligami dengan sejumlah catatan dan memperketat syarat-syarat poligami. Di antarabya, dilakukan perhitungan apakah cocok untuk istri kedua atau keempat, mendapat persetujuan istri pertama, serta pertimbangan apakah bisa berbuat adil.
"Ingat berbuat adil bukan hanya materi tapi juga cinta dan perhatian. Tapi pengadilan itu kan manusia biasa, pasti tidak bisa menjalankan semua pengecekan syarat-syarat tersebut. Jadi, seketat apapun kayanya tidak akan (jalan)," kata Ruby, Rabu, 12 Desember 2018.
Ruby menyarankan parpol melakukan kampanye monogami. Dia mengungkapkan, tidak ada penelitian yang menemukan poligami itu membahagiakan, yang ada menyengsarakan keluarga, terutama perempuan dan anak-anak.
"Jadi, saya mendukung kalau ada parpol mendorongkan agenda penghapusan poligami dan lebih mendukung promosi monogami. Saya sepakat dengan Grace (Ketua Umum PSI Grace Natalie) untuk pelarangan poligami di Indonesia, terutama pegawai negeri atau TNI dan lain-lain, termasuk anggota parlemen," tutup Ruby.
Baca: Cegah Poligami, Kemhan Edarkan Surat Edaran Persetujuan Poligami
Sebelumnya, Grace Natalie mengatakan partainya menolak praktik poligami. Grace tidak merestui kader, pengurus, dan anggota legislatif dari PSI poligami.
Grace menegaskan, PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Itu dilakukan karena praktik tersebut merupakan salah satu sumber ketidakadilan bagi perempuan.
"Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa pada umumnya praktik poligami menyebabkan ketidakadilan perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan," kata Grace.
Tekad penolakan poligami, kata Grace, akan dilakukan jika PSI lolos ke parlemen. Partainya akan menjadi yang pertama berjuang merevisi UU Poligami.
"Jika kelak lolos di parlemen, langkah yang akan kami lakukan adalah memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat di eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta aparatur sipil negara," terang Grace.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ZkeXm0Zb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Partai politik didorong mengampanyekan antipoligami dan mempromosikan monogami. Sebab, kebanyakan poligami menyengsarakan perempuan.
Aktivis Asian Muslim Action Network (AMAN) Ruby Khalifah mengatakan poligami hanya menyengsarakan perempuan dan anak-anak.
Dia menyadari ada upaya melegalkan poligami dengan sejumlah catatan dan memperketat syarat-syarat poligami. Di antarabya, dilakukan perhitungan apakah cocok untuk istri kedua atau keempat, mendapat persetujuan istri pertama, serta pertimbangan apakah bisa berbuat adil.
"Ingat berbuat adil bukan hanya materi tapi juga cinta dan perhatian. Tapi pengadilan itu kan manusia biasa, pasti tidak bisa menjalankan semua pengecekan syarat-syarat tersebut. Jadi, seketat apapun kayanya tidak akan (jalan)," kata Ruby, Rabu, 12 Desember 2018.
Ruby menyarankan parpol melakukan kampanye monogami. Dia mengungkapkan, tidak ada penelitian yang menemukan poligami itu membahagiakan, yang ada menyengsarakan keluarga, terutama perempuan dan anak-anak.
"Jadi, saya mendukung kalau ada parpol mendorongkan agenda penghapusan poligami dan lebih mendukung promosi monogami. Saya sepakat dengan Grace (Ketua Umum PSI Grace Natalie) untuk pelarangan poligami di Indonesia, terutama pegawai negeri atau TNI dan lain-lain, termasuk anggota parlemen," tutup Ruby.
Baca: Cegah Poligami, Kemhan Edarkan Surat Edaran Persetujuan Poligami
Sebelumnya, Grace Natalie mengatakan partainya menolak praktik poligami. Grace tidak merestui kader, pengurus, dan anggota legislatif dari PSI poligami.
Grace menegaskan, PSI tidak akan pernah mendukung poligami. Itu dilakukan karena praktik tersebut merupakan salah satu sumber ketidakadilan bagi perempuan.
"Riset LBH APIK tentang poligami menyimpulkan bahwa pada umumnya praktik poligami menyebabkan ketidakadilan perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan," kata Grace.
Tekad penolakan poligami, kata Grace, akan dilakukan jika PSI lolos ke parlemen. Partainya akan menjadi yang pertama berjuang merevisi UU Poligami.
"Jika kelak lolos di parlemen, langkah yang akan kami lakukan adalah memperjuangkan diberlakukannya larangan poligami bagi pejabat di eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta aparatur sipil negara," terang Grace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)