medcom.id, Jakarta: Fraksi PKS DPR menerima audiensi dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Fraksi PKS berjanji akan mendalami konsep Hybrid dalam industri penyiaran yang ditawarkan ATVSI.
"Fraksi PKS hari ini kedatangan pak Ishadi (Ketua Umum ATVSI) bersama teman-teman ATVSI didampingi mantan Menkominfo (Tifatul Sembiring). Kita telah menerima aspirasi dari teman-teman ATVSI," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 26 September 2017.
Jazuli menjelaskan aspirasi itu berkaitan dengan RUU Penyiaran yang tengah dalam proses harmonisasi, antara Badan Legislasi (Baleg) dan Komisi I. Dalam hal ini, ATVSI menolak konsep single mux yang muncul dalam RUU itu dan menawarkan konsep Hybrid, terkait solusi migrasi TV analog ke digital.
"Apa yang disampaikan pak Ishadi, insya Allah ini jadi bahan buat kami di fraksi PKS untuk menjadi salah satu masukan dalam pembahasan RUU ini. Baik itu di komisi I dan di Baleg. Kita punya wakil di Baleg lima orang," ucap dia.
Baca: Revisi UU Penyiaran Harus Dikawal
Jazuli menegaskan pihaknya akan membentuk tim yang khusus mengkaji hal ini. Pihaknya juga akan mengundang alat kelengkapan dewan terkait. "Insya Allah mudah-mudahan kita segera selesai (mengkaji) dan bisa menjawab persoalan ini," ucap dia.
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Ishadi S.K. (tengah) saat diskusi terbuka di Jakarta. Foto: MI/Adam Dwi.
Sementara itu, Ishadi mengatakan konsep single mux berpotensi menciptakan praktik monopoli, dan itu juga bertentangan dengan demokratisasi penyiaran. Kemudian konsep ini berdampak pada pemborosan investasi infrastruktur yang sudah dibangun.
Baca: RUU Penyiaran Konsep Single Mux Dikhawatirkan Menciptakan Monopoli
Selain itu, lanjut Ishadi, juga menyebabkan terjadinya PHK stasiun televisi yang selama ini mengelola infrastruktur transmisi. Ishadi sangat berharap Fraksi PKS, salah satunya, dapat mendukung konsep Hybrid yang dianggap lebih baik.
"Kami berharap tahun ini selesai. Karena tahun depan kita sudah sibuk dengan Pilkada dan 2019, Pilpres. Padahal momennya sangat tepat, jika diselesaikan sekarang karena semua sudah berubah dari analog ke digital. Seluruh dunia sudah berubah," beber dia.
medcom.id, Jakarta: Fraksi PKS DPR menerima audiensi dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Fraksi PKS berjanji akan mendalami konsep Hybrid dalam industri penyiaran yang ditawarkan ATVSI.
"Fraksi PKS hari ini kedatangan pak Ishadi (Ketua Umum ATVSI) bersama teman-teman ATVSI didampingi mantan Menkominfo (Tifatul Sembiring). Kita telah menerima aspirasi dari teman-teman ATVSI," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 26 September 2017.
Jazuli menjelaskan aspirasi itu berkaitan dengan RUU Penyiaran yang tengah dalam proses harmonisasi, antara Badan Legislasi (Baleg) dan Komisi I. Dalam hal ini, ATVSI menolak konsep single mux yang muncul dalam RUU itu dan menawarkan konsep Hybrid, terkait solusi migrasi TV analog ke digital.
"Apa yang disampaikan pak Ishadi, insya Allah ini jadi bahan buat kami di fraksi PKS untuk menjadi salah satu masukan dalam pembahasan RUU ini. Baik itu di komisi I dan di Baleg. Kita punya wakil di Baleg lima orang," ucap dia.
Baca: Revisi UU Penyiaran Harus Dikawal
Jazuli menegaskan pihaknya akan membentuk tim yang khusus mengkaji hal ini. Pihaknya juga akan mengundang alat kelengkapan dewan terkait. "Insya Allah mudah-mudahan kita segera selesai (mengkaji) dan bisa menjawab persoalan ini," ucap dia.
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Ishadi S.K. (tengah) saat diskusi terbuka di Jakarta. Foto: MI/Adam Dwi.
Sementara itu, Ishadi mengatakan konsep single mux berpotensi menciptakan praktik monopoli, dan itu juga bertentangan dengan demokratisasi penyiaran. Kemudian konsep ini berdampak pada pemborosan investasi infrastruktur yang sudah dibangun.
Baca: RUU Penyiaran Konsep Single Mux Dikhawatirkan Menciptakan Monopoli
Selain itu, lanjut Ishadi, juga menyebabkan terjadinya PHK stasiun televisi yang selama ini mengelola infrastruktur transmisi. Ishadi sangat berharap Fraksi PKS, salah satunya, dapat mendukung konsep Hybrid yang dianggap lebih baik.
"Kami berharap tahun ini selesai. Karena tahun depan kita sudah sibuk dengan Pilkada dan 2019, Pilpres. Padahal momennya sangat tepat, jika diselesaikan sekarang karena semua sudah berubah dari analog ke digital. Seluruh dunia sudah berubah," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)