medcom.id, Jakarta: Lagu berjudul Genjer-genjer kerap diidentikkan dengan lagu Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, anggapan itu dibantah Jajang C. Noer, istri almarhum Arifin C. Noer. Arifin adalah sutradara film G30S/PKI. Melalui film ini Genjer-genjer menjadi populer.
"Mas Arifin memilih lagu itu semata-mata karena populer pada masa itu. Makanya dijadikan backsound. Pemilihan lagu itu tidak bertujuan memancing kontroversi tertentu," kata Jajang ditemui di sela-sela diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 23 September 2017.
Jajang sama sekali tak tahu soal informasi yang menyebutkan lagu Genjer-genjer merupakan lagu favorit para kader PKI. "Itu kan lagunya Bing Slamet. Memang lagi top saat itu. Saya tidak tahu mereka (PKI) sering dengerin lagu itu atau tidak," bilang Jajang.
Jajang menuturkan, Arifin memilih lagu Genjer-genjer untuk melengkapi data dari tim yang bertugas meriset film G30S/PKI. Lagu itu diputar saat adegan anggota PKI berpesta dan menari bersama.
"Dari riset, para Gerwani menari dan berpesta pora. Kami tidak gambarin pesta poranya. Kami menggambarkan joget dan menurut irama saja. Lagu itu top, makanya kita pilih untuk dijadikan backsound," tegas Jajang.
Baca: Remake Film G30S/PKI, Kemendikbud akan Kumpulkan Sejarawan
Mengutip Wikipedia, Genjer-genjer adalah lagu populer berbahasa Osing yang diciptakan seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 40-an.
Lagu itu diangkat dari lagu dolanan yang berjudul Tong Alak Gentak. Lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu kemudian diberi syair baru seperti dalam lagu Genjer-genjer. Syair lagu Genjer-genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Perbincangan soal film G30S/PKI kembali muncul karena Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan anak buahnya menonton film itu pada 30 September nanti. Alasan Gatot, agar para prajuritnya mengetahui salah satu momen sejarah kelam bangsa Indonesia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLewBgb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Lagu berjudul
Genjer-genjer kerap diidentikkan dengan lagu Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, anggapan itu dibantah Jajang C. Noer, istri almarhum Arifin C. Noer. Arifin adalah sutradara film G30S/PKI. Melalui film ini
Genjer-genjer menjadi populer.
"Mas Arifin memilih lagu itu semata-mata karena populer pada masa itu. Makanya dijadikan
backsound. Pemilihan lagu itu tidak bertujuan memancing kontroversi tertentu," kata Jajang ditemui di sela-sela diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 23 September 2017.
Jajang sama sekali tak tahu soal informasi yang menyebutkan lagu
Genjer-genjer merupakan lagu favorit para kader PKI. "Itu kan lagunya Bing Slamet. Memang lagi top saat itu. Saya tidak tahu mereka (PKI) sering dengerin lagu itu atau tidak," bilang Jajang.
Jajang menuturkan, Arifin memilih lagu
Genjer-genjer untuk melengkapi data dari tim yang bertugas meriset film G30S/PKI. Lagu itu diputar saat adegan anggota PKI berpesta dan menari bersama.
"Dari riset, para Gerwani menari dan berpesta pora. Kami tidak gambarin pesta poranya. Kami menggambarkan joget dan menurut irama saja. Lagu itu top, makanya kita pilih untuk dijadikan
backsound," tegas Jajang.
Baca: Remake Film G30S/PKI, Kemendikbud akan Kumpulkan Sejarawan
Mengutip Wikipedia,
Genjer-genjer adalah lagu populer berbahasa Osing yang diciptakan seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 40-an.
Lagu itu diangkat dari lagu dolanan yang berjudul Tong Alak Gentak. Lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu kemudian diberi syair baru seperti dalam lagu
Genjer-genjer. Syair lagu
Genjer-genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Perbincangan soal film G30S/PKI kembali muncul karena Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan anak buahnya menonton film itu pada 30 September nanti. Alasan Gatot, agar para prajuritnya mengetahui salah satu momen sejarah kelam bangsa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)