Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kanan), Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri). Foto:
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kanan), Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri). Foto:

Teroris Ubah Cara Pengumpulan Dana

Marcheilla Ariesta • 27 September 2017 14:08
medcom.id, Jakarta: Jaringan teroris domestik yang berafiliasi ke ISIS mulai mengubah cara pengumpulan dana. Tren baru itu melalui donasi dan media sosial, serta pendanaan mandiri bagi para Foreign Terrorist Fighter (FTF).
 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Suhardi Alius, mengatakan, perubahan tren tersebut terpantau oleh Tim Terpadu Pengawasa Organisasi Masyarakat yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri dengan aparat penegak hukum dan lembaga intelijen.
 
Aliran dana berasal dari berbagai kelompok untuk pendanaan aksi terorisme dan kelompok teroris lokal. Dana digunakan untuk membeli senjata, bahan peledak, pelatihan teror dan membangun jaringan dengan kelompok teroris internasional.
 
Baca: Aliran Dana Teroris ke Indonesia Bakal Dibabat


 
Alius mengatakan, dibutuhkan pedoman agar kementerian dan lembaga dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme di Indonesia. hal itu yang menjadi dasar BNPT dan Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) meluncurkan buku putih mengenai pendanaan terorisme.
 
"Buku putih ini menjadi pedoman dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan pencegahan serta pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme di Indonesia," kata Suhardi saat ditemui dalam acara 'Peluncuran White Paper: Pemetaan Risiko Tindak Pidana Pendanaan Terorisme', di Hotel Arya Duta, Jakarta, Rabu 27 September 2017.
 
Baca: Beberkan Nama Bank Penyumbang Dana Teroris, PPATK: Bisa Bahaya Itu!
 
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, buku putih itu juga berisi konflik di Suriah dan Irak serta dampak pada jaringan teroris global dan regional. Hal ini yang menjadi dasar pembuatan buku putih, yaitu untuk memetakan pendanaan terorisme di Indonesia dari ISIS pusat.
 
Kiagus membeberkan, pengiriman dana biasanya disampaikan dalam bentuk kecil. "Bahkan ada yang melakukan pergerakan dana dalam bentuk uang tunai," ujarnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan