Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate ogah menanggapi seruan tagar #KamiOposisi oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Publik diminta tak perlu merespons berlebihan tagar tersebut.
"Tanya sama Mardani saja, dia mau bikin tagar seribu juga silakan. Kan itu hak demokrasinya, kalau dia bikin tagar oposisi, kita juga bisa bikin tagar koalisi pemerintah. Apa urusannya? Enggak penting itu," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.
Johnny menghormati hak politik Mardani membuat tagar tersebut. Politik tagar, edukasi yang buruk kepada masyarakat. Ia menyarankan tagar tersebut cukup buat PKS saja.
"Politik ini tidak sesederhana politik tagar, nanti bikin tagar, cabut tagar. Bikin tagar bubarin tagar, rusak masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: Kabinet Jokowi Butuh Oposisi
Johnny tak masalah jika tagar bersifat konstruktif bagi bangsa. "Kalau tidak konstruktif, terima risikonya dalam bernegara," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyerukan tagar baru #KamiOposisi di akun media sosialnya. Tagar tesebut akan dibuatkan lagu seperti gerakan tagar 2019 Ganti Presiden yang lalu.
Padahal, usai kontestasi Pilpres 2019 berakhir, Mardani Ali Sera, mengharamkan penyebutan gerakan tagar seperti #2019GantiPresiden. Ia menyatakan gerakan 2019 Ganti Presiden telah usai.
Namun usai #2019GantiPresiden diharamkan, Mardani kembali memunculkan tagar baru usai pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf resmi ditetapkan sabagai pemenang. Tagar tersebut yakni #KamiOposisi.
Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate ogah menanggapi seruan tagar #KamiOposisi oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Publik diminta tak perlu merespons berlebihan tagar tersebut.
"Tanya sama Mardani saja, dia mau bikin tagar seribu juga silakan. Kan itu hak demokrasinya, kalau dia bikin tagar oposisi, kita juga bisa bikin tagar koalisi pemerintah. Apa urusannya? Enggak penting itu," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.
Johnny menghormati hak politik Mardani membuat tagar tersebut. Politik tagar, edukasi yang buruk kepada masyarakat. Ia menyarankan tagar tersebut cukup buat PKS saja.
"Politik ini tidak sesederhana politik tagar, nanti bikin tagar, cabut tagar. Bikin tagar bubarin tagar, rusak masyarakat," ungkapnya.
Baca juga:
Kabinet Jokowi Butuh Oposisi
Johnny tak masalah jika tagar bersifat konstruktif bagi bangsa. "Kalau tidak konstruktif, terima risikonya dalam bernegara," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyerukan tagar baru #KamiOposisi di akun media sosialnya. Tagar tesebut akan dibuatkan lagu seperti gerakan tagar 2019 Ganti Presiden yang lalu.
Padahal, usai kontestasi Pilpres 2019 berakhir, Mardani Ali Sera, mengharamkan penyebutan gerakan tagar seperti #2019GantiPresiden. Ia menyatakan gerakan 2019 Ganti Presiden telah usai.
Namun usai #2019GantiPresiden diharamkan, Mardani kembali memunculkan tagar baru usai pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf resmi ditetapkan sabagai pemenang. Tagar tersebut yakni #KamiOposisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)