Jakarta: Pembina Yayasan Kita Jaga Alam Letjen (Purn) Doni Monardo mengatakan pencegahan stunting mesti dilakukan sejak dini. Supaya potensi Indonesia emas pada 2045 betul-betul maksimal.
“Jangan sampai Indonesia emas jadi Indonesia cemas karena kesulitan membina generasi mendatang,” kata Doni dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Doni mengatakan pandemi covid-19 cukup memengaruhi penanganan stunting di Indonesia. Pasalnya, aktivitas masyarakat dibatasi guna mencegah penularan virus berbahaya itu.
“Sampai hari ini kita merasakan aktivitas-aktivitas masyarakat belum pulih total dan membatasi akses publik mendapat kualitas pangan dan air bersih,” ujar dia.
Dampak pembatasan sangat terasa saat awal covid-19 masuk Indonesia. Terutama bagi ibu hamil dan melahirkan.
“Banyak akses pangan tidak bisa disentuh, petani dan peternak sulit mengirim hasil panen dan produksi,” papar mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Baca: Stunting Jadi Ancaman Raih Potensi Bonus Demografi
Menurut Doni, akses pangan yang baik adalah salah satu kunci mencegah stunting. Supaya anak-anak mendapat gizi yang cukup sejak dini.
Meski begitu, upaya pencegahan dan penanganan stunting tidak boleh luntur. Justru, pandemi covid-19 harus membuat semua pihak kreatif.
“Generasi emas 2045 sangat ditentukan upaya kita hari ini untuk menyiapkan sumber daya berkualitas,” tutur Doni.
Jakarta: Pembina Yayasan Kita Jaga Alam Letjen (Purn) Doni Monardo mengatakan pencegahan
stunting mesti dilakukan sejak dini. Supaya potensi
Indonesia emas pada 2045 betul-betul maksimal.
“Jangan sampai Indonesia emas jadi Indonesia cemas karena kesulitan membina generasi mendatang,” kata Doni dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Doni mengatakan
pandemi covid-19 cukup memengaruhi penanganan stunting di Indonesia. Pasalnya, aktivitas masyarakat dibatasi guna mencegah penularan virus berbahaya itu.
“Sampai hari ini kita merasakan aktivitas-aktivitas masyarakat belum pulih total dan membatasi akses publik mendapat kualitas pangan dan air bersih,” ujar dia.
Dampak pembatasan sangat terasa saat awal covid-19 masuk Indonesia. Terutama bagi ibu hamil dan melahirkan.
“Banyak akses pangan tidak bisa disentuh, petani dan peternak sulit mengirim hasil panen dan produksi,” papar mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Baca:
Stunting Jadi Ancaman Raih Potensi Bonus Demografi
Menurut Doni, akses pangan yang baik adalah salah satu kunci mencegah stunting. Supaya anak-anak mendapat gizi yang cukup sejak dini.
Meski begitu, upaya pencegahan dan penanganan stunting tidak boleh luntur. Justru, pandemi covid-19 harus membuat semua pihak kreatif.
“Generasi emas 2045 sangat ditentukan upaya kita hari ini untuk menyiapkan sumber daya berkualitas,” tutur Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)