"Saya kurang setuju diumumkan kemarin (Kamis, 3 Juni 2021)," ujar anggota Komisi VIII DPR fraksi PKS Bukhori Yusuf dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Gagal Haji, Pandemi atau Lemah Diplomasi?', Minggu, 6 Juni 2021.
Bukhori menyebut Kementerian Agama (Kemenag) butuh 45 hari mempersiapkan keberangkatan jemaah haji, maksimal pada 13 Juli 2021. Waktu persiapan yang panjang menjadi pertimbangan meniadakan Haji 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi sempat menyatakan mengalokasikan 45 ribu dari 60 ribu kuota untuk jemaah dari luar negeri. Perhitungan Bukhori, lima persen dari kuota tersebut bisa diambil Indonesia.
"Kalau dikonversi kita paling tidak 3.300 (jemaah bisa berangkat)," ujar Bukhori.
Baca: Haji Dibatalkan, Pemerintah Mesti Menenangkan Hati Calon Jemaah
Dia menyebut keberangkatan 3.300 jemaah hanya membutuhkan waktu dua pekan. Tak memakan waktu persiapan 45 hari seperti yang dibeberkan Kementerian Agama.
Bukhori menyebut pemerintah tergesa-gesa menyampaikan pengumuman itu. Mestinya, pemerintah bisa berupaya mendapatkan kuota sambil menunggu kepastian otoritas Arab Saudi.
"Indonesia belum bisa menetapkan karena Arab Saudi belum menetapkan. Tapi Arab Saudi sudah menetapkan kuota besarnya (60 ribu)," ucap Bukhori.
Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan jemaah Haji 1443 H/2021 M. Pembatalan disampaikan sebelum ada pengumuman kuota haji dari Arab Saudi.
Salah satu pertimbangan pemerintah meniadakan haji karena melihat kondisi kesehatan, keselamatan, dan keamanan jemaah haji. Sebab, saat ini seluruh negara tengah menghadapi pandemi covid-19 beserta varian baru.