Jakarta: Komunikolog Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai ada kekurangan komunikasi organisasi di birokrasi Indonesia. Masalah komunikasi kerap menghambat perbaikan di lapangan.
"Ada kecenderungan birokrat bilang 'Apa petunjuk Bapak Menteri dan Bapak Direktur Jenderal?' Ini merusak perbaikan tatanan di bawah," kata Emrus dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Misteri Tragedi Lapas Tangerang,' Minggu, 12 September 2021.
Emrus mengatakan komunikasi seperti itu cenderung berorientasi untuk memuaskan atasan. Padahal, bisa jadi ada masalah aktual yang perlu diselesaikan.
Emrus menyinggung kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang, Banten. Dia menduga kepala hingga petugas lapas mengetahui potensi permasalahan di penjara tersebut, namun sungkan menyampaikan kepada atasannya.
"Harusnya pemimpin yang baik beri kesempatan bicara, termasuk sekalipun beda pendapat untuk perbaikan," papar dia.
Baca: Komnas HAM Duga Kebakaran Lapas Tangerang Akibat Improvisasi Arus Listrik
Menurut Emrus, kepala dan petugas lapas adalah pelayan publik, bukan pembantu menteri atau dirjen. Sehingga, sistem komunikasi organisasi di lapas harus diperbaiki agar kepentingan publik tidak dikorbankan.
Jakarta: Komunikolog Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai ada kekurangan komunikasi organisasi di
birokrasi Indonesia. Masalah komunikasi kerap menghambat perbaikan di lapangan.
"Ada kecenderungan birokrat bilang 'Apa petunjuk Bapak Menteri dan Bapak Direktur Jenderal?' Ini merusak perbaikan tatanan di bawah," kata Emrus dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Misteri Tragedi Lapas Tangerang,' Minggu, 12 September 2021.
Emrus mengatakan komunikasi seperti itu cenderung berorientasi untuk memuaskan atasan. Padahal, bisa jadi ada masalah aktual yang perlu diselesaikan.
Emrus menyinggung
kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (
Lapas) Klas I Tangerang, Banten. Dia menduga kepala hingga petugas lapas mengetahui potensi permasalahan di penjara tersebut, namun sungkan menyampaikan kepada atasannya.
"Harusnya pemimpin yang baik beri kesempatan bicara, termasuk sekalipun beda pendapat untuk perbaikan," papar dia.
Baca:
Komnas HAM Duga Kebakaran Lapas Tangerang Akibat Improvisasi Arus Listrik
Menurut Emrus, kepala dan petugas lapas adalah pelayan publik, bukan pembantu menteri atau dirjen. Sehingga, sistem komunikasi organisasi di lapas harus diperbaiki agar kepentingan publik tidak dikorbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)