Jakarta: Ketua Fraksi NasDem di DPR Ahmad Ali menilai isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sering didengungkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo diyakini memiliki motif politik. Hal itu dinilai wajar.
"Kalau orang politik pasti akan melihatnya dalam posisi itu. Karena ini kan bukan pernyataan sekali, ini pernyataan yang sudah disampaikan berkali-kali," kata Ali kepada Medcom.id, Senin, 27 September 2021.
Baca: Jatuh Bangun PKI Hingga Jadi Partai Besar di Pemilu 1955
Menurut Ali, hal itu wajar karena Gatot kerap mendengungkan isu tersebut jelang peristiwa kelam G30S/PKI. Lalu, isu 'gorengan' itu hanya menguat di akhir September atau momen politik tertentu, kemudian hilang begitu saja.
"PKI ini menjadi isu seksi, dan selalu diperingati setiap September. Karena ini adalah tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di dalam sejarah Indonesia," ujar Ali.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan isu PKI. Karena hal tersebut hanya dimainkan segelintir orang yang sama setiap tahunnya.
"Jadi ini yang saling saut menyahut hanya kelompok-kelompok itu sendiri, itu-itu saja menurut saya. Tapi bahwa tetap waspada iya, tapi untuk yang membahayakan negara tidak lah," ucap Ali.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyebut TNI disusupi PKI dalam sebuah webinar, Minggu, 26 September 2021. Dia mengeklaim hal itu dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
Jakarta: Ketua Fraksi NasDem di DPR Ahmad Ali menilai isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sering didengungkan mantan Panglima TNI
Gatot Nurmantyo diyakini memiliki motif politik. Hal itu dinilai wajar.
"Kalau orang
politik pasti akan melihatnya dalam posisi itu. Karena ini kan bukan pernyataan sekali, ini pernyataan yang sudah disampaikan berkali-kali," kata Ali kepada
Medcom.id, Senin, 27 September 2021.
Baca:
Jatuh Bangun PKI Hingga Jadi Partai Besar di Pemilu 1955
Menurut Ali, hal itu wajar karena Gatot kerap mendengungkan isu tersebut jelang peristiwa kelam G30S/PKI. Lalu, isu 'gorengan' itu hanya menguat di akhir September atau momen politik tertentu, kemudian hilang begitu saja.
"PKI ini menjadi isu seksi, dan selalu diperingati setiap September. Karena ini adalah tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di dalam sejarah Indonesia," ujar Ali.
Wakil Ketua Umum
Partai NasDem itu menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan isu PKI. Karena hal tersebut hanya dimainkan segelintir orang yang sama setiap tahunnya.
"Jadi ini yang saling saut menyahut hanya kelompok-kelompok itu sendiri, itu-itu saja menurut saya. Tapi bahwa tetap waspada iya, tapi untuk yang membahayakan negara tidak lah," ucap Ali.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyebut TNI disusupi PKI dalam sebuah webinar, Minggu, 26 September 2021. Dia mengeklaim hal itu dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)