Unjuk rasa menolak kebangkitan PKI. Foto: Metro TV/Abdur Rahman
Unjuk rasa menolak kebangkitan PKI. Foto: Metro TV/Abdur Rahman

Jatuh Bangun PKI Hingga Jadi Partai Besar di Pemilu 1955

Anggi Tondi Martaon • 27 September 2021 06:00
Jakarta: Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan Kolonial Hindia Belanda pada 1927. Namun, Kompeni tak berhasil membasmi sel-sel komunis hingga kembali bangkit saat Indonesia merdeka.
 
Momen kebangkitan PKI terjadi saat kabinet Amir Sjarifuddin runtuh pada 1948. Amir yang tak terima dilengserkan membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) dan bekerja sama dengan PKI untuk memberontak. .
 
Salah satu bentuk propaganda yang mereka lakukan, yaitu dengan teror, mogok kerja, adu domba, dan propaganda antipemerintah. Tujuannya semata untuk membentuk pemerintahan Indonesia yang baru yang berasaskan komunisme.

Baca: G30S/PKI: Kudeta Berdarah Dimotori Fitnah
 
Perlawanan ini agak sulit dikendalikan. Pasalnya, saat itu Indonesia tengah menghadapi Agresi Militer Belanda I.
 
Puncak pemberontakan terjadi pada kerusuhan di Madiun, Jawa Timur, pada 1948. Bahkan, Presiden Soekarno turun tangan hingga meminta rakyat memilih pemerintahan Indonesia dipimpin Soekarno-Hatta atau Amir-Musso.
 
Jenderal Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Soebroto menghentikan kerusuhan tersebut. Angkatan bersenjata Indonesia berhasil menghentikan perlawanan PKI. 
 
Tak hanya mengalami kekalahan, Musso tewas dalam pertempuran tersebut. Sementara itu, Amir ditangkap dan dieksekusi mati.
 
PKI kembali vakum setelah peristiwa Madiun. Namun, tak butuh lama, kelompok komunis tersebut kembali ke kancah perpolitikan Indonesia.
 
PKI kembali ke permukaan pada 1950 di bawah Dipa Nusantara (DN) Aidit. PKI bereinkarnasi sebagai kelompok nasionalis dan mendukung Soekarno menentang kolonialisme.
 
Cara tersebut berhasil mengembalikan kekuatan PKI. Setelah memperoleh kekuatan, PKI kembali berulah dengan pemogokan dan aksi-aksi sepihak lainnya. Akibatnya, PKI kembali redup.
 
Di tengah keheningan, PKI berhasil membuat gebrakan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1955. Partai yang dipimpin DN Aidit itu berhasil menempati urutan keempat dari hasil pemilu. 
 
Modal tersebut sangat dimanfaatkan PKI. Mereka berhasil menggerakkan buruh menguasai unit-unit ekonomi yang sebelumnya dipegang Belanda. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan