Banda Aceh: Anggota DPR M Nasir Djamil mengapresiasi kepolisian menangkap penembak anggota TNI di Kabupaten Pidie dan pos polisi di Kabupaten Aceh Barat. Penangkapan untuk meredam isu liar.
"Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi," kata M Nasir Djamil di Banda Aceh, Minggu, 31 Oktober 2021.
Anggota Komisi III itu mengacungkan jempol kepada Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar dan jajaran yang telah bekerja keras hingga dalam waktu tidak terlalu lama membekuk pelaku. Dia menyebut penangkapan menunjukkan Irjen Ahmad ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan tersebut.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut penangkapan pelaku sangat penting. Mengingat, Aceh merupakan daerah yang pernah bergolak. Sehingga tidak heran muncul spekulasi pelaku dan motif penembakan.
Nasir Djamil mengaku sejumlah koleganya di DPR khawatir kasus penembakan tersebut berpotensi mengancam keamanan dan politik serta perdamaian Aceh. “Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh,” kata Nasir Djamil.
Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR RI dan DPD RI Aceh itu berharap kasus ini dibuka terang-benderang. Sehingga masyarakat mengetahui motif pelaku penembakan.
"Kami juga berharap kasus ini secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut dan persidangan ke pengadilan," ujar Nasir Djamil.
Sebelumnya, dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan terjadi di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat, diberondong tembakan orang tak dikenal pada Kamis dini hari, 28 Oktober 2021.
Teror berlanjut pada Jumat, 29 Oktober 2021. Komandan Tim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan orang tak dikenal.
Baca: Penembakan Pos Polisi di Aceh Barat: 1 Orang Ditetapkan Tersangka, Barang Bukti Senjata Belum Ditemukan
Banda Aceh: Anggota
DPR M Nasir Djamil mengapresiasi kepolisian menangkap
penembak anggota TNI di Kabupaten Pidie dan pos polisi di Kabupaten
Aceh Barat. Penangkapan untuk meredam isu liar.
"Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi," kata M Nasir Djamil di Banda Aceh, Minggu, 31 Oktober 2021.
Anggota Komisi III itu mengacungkan jempol kepada Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar dan jajaran yang telah bekerja keras hingga dalam waktu tidak terlalu lama membekuk pelaku. Dia menyebut penangkapan menunjukkan Irjen Ahmad ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan tersebut.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut penangkapan pelaku sangat penting. Mengingat, Aceh merupakan daerah yang pernah bergolak. Sehingga tidak heran muncul spekulasi pelaku dan motif penembakan.
Nasir Djamil mengaku sejumlah koleganya di DPR khawatir kasus penembakan tersebut berpotensi mengancam keamanan dan politik serta perdamaian Aceh. “Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh,” kata Nasir Djamil.
Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR RI dan DPD RI Aceh itu berharap kasus ini dibuka terang-benderang. Sehingga masyarakat mengetahui motif pelaku penembakan.
"Kami juga berharap kasus ini secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut dan persidangan ke pengadilan," ujar Nasir Djamil.
Sebelumnya, dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan terjadi di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat, diberondong tembakan orang tak dikenal pada Kamis dini hari, 28 Oktober 2021.
Teror berlanjut pada Jumat, 29 Oktober 2021. Komandan Tim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan orang tak dikenal.
Baca:
Penembakan Pos Polisi di Aceh Barat: 1 Orang Ditetapkan Tersangka, Barang Bukti Senjata Belum Ditemukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)