Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat mengenai penyelesaian pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat. Dalam rapat tersebut, JK dan beberapa menteri Kabinet Kerja memfinalisasi kurikulum untuk UIII.
"Kita baru menyelesaikan terkait dengan kurikulum," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Rapat tentang penyelesaian pembangunan UIII ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Para menteri yang hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Lukman menjelaskan ada tiga program studi yang akan dibuka. Program ini adalah islamic studies, social sciences, dan humanity. Ke depan, program studi lain akan dikembangkan, seperti program studi ekonomi Islam, kebudayaan dan seni.
"Tapi kita untuk tahap pertama ini bertumpu pada tiga yang tadi itu," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Lukman menjelaskan rapat ini juga membahas yang sifatnya nonfisik, seperti penyiapan rektor, guru besar, dan rekrutmen mahasiswa. UIII, kata dia, akan fokus menerima mahasiswa lulusan S1.
Program studi yang dibuka hanya untuk mahasiswa yang ingin mengambil gelar strata-II (S2) dan strata-III (S3). "Jadi untuk mahasiswa S2 dan S3," ucap dia.
Mahasiswa yang diincar untuk berkuliah di UIII ialah berasal dari mancanegara. Alhasil, jelas dia, selain mendalami ilmu-ilmu keislaman keindonesiaan, para mahasiswa bisa menjelaskan tentang penerapan nilai-nilai Islam di Indonesia.
"Secara khusus misi yang diemban oleh perguruan tinggi adalah bagaimana mahasiswa yang datang dari banyak negara di dunia, itu pada akhirnya mereka secara tidak langsung menjadi duta-duta Indonesia di negara mereka masing-masing dalam menjelaskan penerapan nilai-nilai Islam Indonesia," jelas dia.
Baca: Pembebasan Lahan UIII Belum Tuntas
Sementara itu, pembebasan lahan untuk pembangunan UIII di Kompleks RRI, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, belum sepenuhnya selesai. Masih ada beberapa lahan yang masih diduduki warga.
"Ada sedikit berapa hektare itu yang (masih) ada penghuni, yang lagi dirundingkan kerohimannya," kata Jusuf.
Dia menyampaikan proses pembangunan UIII sudah berjalan. Beberapa unit sudah mulai dibangun. Dia tak membeberkan seberapa besar progres pembangunannya saat ini.
Dia hanya menegaskan kampus ini akan dibuka jika proses pembangunan sudah setengah selesai. "Kalau sudah setengah baru akan kita buka," ujar dia.
Pemerintah akan mengucurkan dana hingga Rp3,5 triliun untuk pembangunan UIII ini. Pada tahap awal, pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp700 miliar.
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat mengenai penyelesaian pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat. Dalam rapat tersebut, JK dan beberapa menteri Kabinet Kerja memfinalisasi kurikulum untuk UIII.
"Kita baru menyelesaikan terkait dengan kurikulum," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Rapat tentang penyelesaian pembangunan UIII ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Para menteri yang hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
Lukman menjelaskan ada tiga program studi yang akan dibuka. Program ini adalah
islamic studies, social sciences, dan
humanity. Ke depan, program studi lain akan dikembangkan, seperti program studi ekonomi Islam, kebudayaan dan seni.
"Tapi kita untuk tahap pertama ini bertumpu pada tiga yang tadi itu," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Lukman menjelaskan rapat ini juga membahas yang sifatnya nonfisik, seperti penyiapan rektor, guru besar, dan rekrutmen mahasiswa. UIII, kata dia, akan fokus menerima mahasiswa lulusan S1.
Program studi yang dibuka hanya untuk mahasiswa yang ingin mengambil gelar strata-II (S2) dan strata-III (S3). "Jadi untuk mahasiswa S2 dan S3," ucap dia.
Mahasiswa yang diincar untuk berkuliah di UIII ialah berasal dari mancanegara. Alhasil, jelas dia, selain mendalami ilmu-ilmu keislaman keindonesiaan, para mahasiswa bisa menjelaskan tentang penerapan nilai-nilai Islam di Indonesia.
"Secara khusus misi yang diemban oleh perguruan tinggi adalah bagaimana mahasiswa yang datang dari banyak negara di dunia, itu pada akhirnya mereka secara tidak langsung menjadi duta-duta Indonesia di negara mereka masing-masing dalam menjelaskan penerapan nilai-nilai Islam Indonesia," jelas dia.
Baca: Pembebasan Lahan UIII Belum Tuntas
Sementara itu, pembebasan lahan untuk pembangunan UIII di Kompleks RRI, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, belum sepenuhnya selesai. Masih ada beberapa lahan yang masih diduduki warga.
"Ada sedikit berapa hektare itu yang (masih) ada penghuni, yang lagi dirundingkan kerohimannya," kata Jusuf.
Dia menyampaikan proses pembangunan UIII sudah berjalan. Beberapa unit sudah mulai dibangun. Dia tak membeberkan seberapa besar progres pembangunannya saat ini.
Dia hanya menegaskan kampus ini akan dibuka jika proses pembangunan sudah setengah selesai. "Kalau sudah setengah baru akan kita buka," ujar dia.
Pemerintah akan mengucurkan dana hingga Rp3,5 triliun untuk pembangunan UIII ini. Pada tahap awal, pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)