Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (tengah). Foto: MTVN/Haifa Salsabila.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (tengah). Foto: MTVN/Haifa Salsabila.

NU Gelar Munas Alim Ulama untuk Tumpas Radikalisme

Haifa Salsabila • 20 November 2017 16:39
Jakarta: Nahdlatul Ulama (NU) akan mengadakan musyawarah nasional (munas) alim ulama pada 23 hingga 25 November 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Acara ini bertujuan untuk menumpas radikalisme.
 
Munas ini mengambil tema "Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Derasikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga".  NU akan membahas berbagai masalah keagamaan dan masalah krusial yang sedang terjadi di masyarakat.
 
"Tema besar munas itu adalah deradikalisasi dan penguatan ekonomi warga. Dua hal yang sangat krusial dan sangat relevan dengan publik saat ini," kata Koordinator Media Savic Alielha di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta Pusat, Senin, 20 November 2017.

Menurut dia, paparan virus radikal kian mengancam keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang berpedoman pada Pancasila. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara pun kian turun.
 
Dua hal ini, kata dia, adalah masalah yang berkaitan karena saling berpengaruh satu sama lain. Jika kondisi perekonomian warga lemah, radikalisme akan semakin mudah untuk masuk. 
 
Ia menjelaskan, munas alim ulama membagi pembahasan masalah menjadi tiga kategori. Mereka adalah keagamana aktual, keagamaan tematik, dan keagamaan yang terkait undang-undang.
 
"Mudah-mudahan munas ini nanti, hasilnya untuk bangsa Indonesia," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
 
Baca: Lagi, Polisi Tangkap Tersangka Penyerangan Mapolres Dharmasraya
 
Sementara itu, munas alim ulama akan dibuka Presiden Joko Widodo pada 23 November. Acara ini akan dihadiri 1,570 peserta resmi, 15,000 kader NU, dan masyarakat umum.
 
Tak hanya munas, pada kesempatan yang sama, NU juga menggelar konferensi besar (konbes) NU. Acara ini akan lebih fokus pada organisasi NU, seperti: pelaksanaan keputusan muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan peraturan organisasi dan menerbitkan rekomendasi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan