Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar

BRIN Terapkan Sistem Coworking Space karena Cara Kerja Peneliti

Candra Yuri Nuralam • 30 Januari 2022 14:09
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut sistem coworking space dibuat karena cara kerja peneliti. Peneliti tidak bisa kerja hanya di satu titik.
 
"Jadi kan dia praktis ya, jadi dia tidak terikat kepada satu tempat, tidak harus saya absen di tempat ini, tidak begitu maksudnya," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Bos Badan Riset Buka Fakta Mengejutkan', Minggu, 30 Januari 2022.
 
Handoko mengatakan BRIN memiliki banyak laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. Laboratorium itu terpisah dan tidak semuanya sama.

Peneliti bisa memilih laboratorium yang dibutuhkan sesuai dengan materi riset yang sedang dikerjakan. Dengan begitu, peneliti tidak bisa bekerja hanya di satu titik untuk mengembangkan inovasi secara maksimal.
 
"Tadi saya sampaikan karena misalnya nih 'oh dia sedang meriset sesuatu yang perlu lab A selamat empat bulan', dia jadi lab A itu," ujar Handoko.
 
Handoko membantah sistem coworking space membuat peneliti bekerja semaunya. Sistem itu dibuat untuk memaksimalkan kinerja peneliti sesuai dengan materi riset yang sedang dikerjakan.
 
"Kita sebut coworking space itu bukan berarti seperti co-working space yang setiap hari dia bisa ganti-ganti ya, tidak," tutur Handoko.
 
Baca: Periset Tetap Dibebaskan Cari Topik Meski Badan Riset Digabung
 
Meski begitu, penggunaan laboratorium tidak bisa sembarangan. Peneliti harus meminta izin atasan dan dipantau ketat selama menggunakan laboratorium sesuai dengan aturan yang berlaku.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan