Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar

Periset Tetap Dibebaskan Cari Topik Meski Badan Riset Digabung

Candra Yuri Nuralam • 30 Januari 2022 13:59
Jakarta: Penyatuan badan riset tidak akan membatasi topik para pencari inovasi. Periset tetap dibebaskan mencari inovasi baru meski seluruh badan riset disatukan.
 
"Kalau gabung ya pasti lebih kuat, apa pun topik risetnya kami bebaskan juga," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Bos Badan Riset Buka Fakta Mengejutkan', Minggu, 30 Januari 2022.
 
Handoko mengatakan penggabungan badan riset bakal menguatkan kinerja para pencari inovasi di Indonesia. Penggabungan juga membuat kolaborasi antarperiset yang selama ini terbelenggu karena perbedaan kementerian dan lembaga yang menjadi tempat bernaung.

Penggabungan badan riset juga dipastikan tidak memengaruhi kinerja periset. Periset tetap bekerja sesuai kemampuannya untuk mencari inovasi bagi negara.
 
"Periset tidak bisa diubah begitu saja, periset ya di bidang sesuai kepakarannya, dia tidak bisa digeser-geser ke mana-mana, tidak mungkin, dan tidak perlu juga," ujar Handoko.
 
Baca: Penggabungan Badan Riset Bisa Mengatasi Pemborosan Anggaran
 
Penggabungan ini dilakukan untuk menghindari pemborosan dana untuk pencarian inovasi bagi negara. Penggabungan badan riset membuat periset tidak akan mencari inovasi yang sama karena naungannya sudah disatukan.
 
"Buat apa kita punya dua? itu yang terjadi selama ini. Sudah critical mass-nya rendah, dia sendiri-sendiri selama ini karena beda instansi," tutur Handoko.
 
Penggabungan juga diyakini bakal menguatkan pembiayaan riset di Indonesia. Penggabungan ini dipastikan tidak akan mengubah haluan maupun kinerja periset di Indonesia.
 
"Kan di Cibinong (Kantor LIPI) kita punya ada 700 periset yang levelnya seperti di Eijkman, 300 di antaranya PhD (Doctor of Philosophy)," kata Handoko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan