Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Dok. Tangkapan Layar

Penggabungan Badan Riset Bisa Mengatasi Pemborosan Anggaran

Candra Yuri Nuralam • 30 Januari 2022 11:45
Jakarta: Penggabungan badan riset di Indonesia diyakini bisa mengatasi masalah pemborosan anggaran. Banyak badan riset memiliki anggaran berbeda dengan pekerjaan yang sama.
 
"Iya betul, dan banyak riset yang sebenarnya sumber dayanya sama," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'Bos Badan Riset Buka Fakta Mengejutkan', Minggu, 30 Januari 2022.
 
Handoko mengatakan pengerjaan yang sama itu terjadi karena banyak kementerian dan lembaga memiliki badan riset dengan pendanaan berbeda. Pengerjaan riset yang sama ini dilakukan setengah kelompok peneliti di Indonesia.

"Separuh lebih itu sama, itu-itu juga (merisetnya)," ujar Handoko.
 
Pemborosan anggaran ini membuat pemerintah tidak bisa mendanai badan riset dari kelompok luar. Padahal, kinerja badan riset non pemerintah dibutuhkan untuk mengembangkan inovasi di Indonesia.
 
Dia menilai penggabungan badan riset di Indonesia bisa menghapus masalah pemborosan. Dengan penggabungan ini pendanaan riset diyakini tidak akan dobel.
 
"Kalau digabungkan tinggi (anggarannya), tapi merasa kurang semua, kalau begitu terus mau ngapain kita punya lembaga riset," ucap Handoko.
 
Baca: Dominasi Aktivitas Riset Pemerintah Dinilai Menjadi Masalah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan