"Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng, saking mendesaknya masalah minyak goreng ini untuk ditangani, karena sudah berlarut-larut hampir setengah tahun tanpa ada solusi yang memadai," ujar juru bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui keterangan tertulis, Kamis, 26 Mei 2022.
Herzaky menilai Presiden Jokowi memiliki ketergantungan yang tinggi dengan Luhut. Hal ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan di Kabinet Indonesia Maju.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat ada menteri-menteri yang mendapat begitu banyak penugasan, dan ada yang seakan-akan dipinggirkan," kata Herzaky.
Baca: Dinyinyirin karena Urusi Minyak Goreng, Luhut Panjaitan Jawab Begini
Di sisi lain, dia menilai masyarakat tidak peduli dengan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan minyak goreng. Masyarakat lebih peduli bagaimana harga minyak goreng dalam kemasan turun kembali.
"Karena sudah mau enam bulan, masalah minyak goreng ini belum beres-beres juga," kata dia.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah menduga banyak pihak tak setuju atas tugas barunya. Luhut fokus pada kepastian pasokan dan harga terjangkau minyak goreng.
"Mau siapa kek yang nanganin, yang penting beres. Buat saya, ingat itu, berpegang teguh pada tujuan," kata Luhut dilansir dari Antara, Rabu, 25 Mei 2022.