Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta menyusun road map industri alat kesehatan (alkes). Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
"Intinya dibuat perencanaan dalam road map Kementerian BUMN. Kapan kita mandiri alat kesehatan," kata Ketua Komisi VI DPR Aria Bima kepada Medcom.id, Senin, 20 April 2020.
Dia meminta pemerintah mendata kebutuhan dan kemampuan industri alkes dalam negeri. Sehingga, langkah pemenuhan kebutuhan bisa dilakukan dengan tepat.
"Kebutuhan dirinci yang bisa di dalam negeri, (diproduksi) dalam negeri, yang belum mampu impor," tutur dia.
(Baca: Erick Thohir Singgung Mafia Alat Kesehatan)
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta BUMN dan swasta mulai memproduksi alkes yang diimpor. Indonesia harus memproduksi agar ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi.
"Kalau sudah mampu, tidak usah impor," tegas dia.
Kehadiran mafia di sektor farmasi membuat Indonesia kesulitan memproduksi alat kesehatan (alkes). Hal itu memaksa Indonesia mengimpor alat medis serta bahan baku obat-obatan.
Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan selama ini Indonesia hanya disibukkan dengan urusan trading atau berdagang. Kebiasaan ini juga membuat Indonesia lupa membangun industri alkes dalam negeri.
"Selama ini trading saja, trading dilakukan tanpa membangun industri di dalam negeri. Ada mafia global dan lokal yang bergabung dan membuat kita hanya sibuk berdagang bukan produksi," kata Arya, Jumat, 17 April 2020.
(Baca: Mafia Disebut Muncul Akibat Impor Dipaksakan)
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta menyusun
road map industri alat kesehatan (alkes). Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
"Intinya dibuat perencanaan dalam
road map Kementerian BUMN. Kapan kita mandiri alat kesehatan," kata Ketua Komisi VI DPR Aria Bima kepada
Medcom.id, Senin, 20 April 2020.
Dia meminta pemerintah mendata kebutuhan dan kemampuan industri alkes dalam negeri. Sehingga, langkah pemenuhan kebutuhan bisa dilakukan dengan tepat.
"Kebutuhan dirinci yang bisa di dalam negeri, (diproduksi) dalam negeri, yang belum mampu impor," tutur dia.
(Baca:
Erick Thohir Singgung Mafia Alat Kesehatan)
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta BUMN dan swasta mulai memproduksi alkes yang diimpor. Indonesia harus memproduksi agar ketergantungan terhadap impor bisa dikurangi.
"Kalau sudah mampu, tidak usah impor," tegas dia.
Kehadiran mafia di sektor farmasi membuat Indonesia kesulitan memproduksi alat kesehatan (alkes). Hal itu memaksa Indonesia mengimpor alat medis serta bahan baku obat-obatan.
Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan selama ini Indonesia hanya disibukkan dengan urusan trading atau berdagang. Kebiasaan ini juga membuat Indonesia lupa membangun industri alkes dalam negeri.
"Selama ini trading saja, trading dilakukan tanpa membangun industri di dalam negeri. Ada mafia global dan lokal yang bergabung dan membuat kita hanya sibuk berdagang bukan produksi," kata Arya, Jumat, 17 April 2020.
(Baca:
Mafia Disebut Muncul Akibat Impor Dipaksakan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
