Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: MI
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: MI

Isu Ancaman PKI Jangan Ditanggapi Berlebihan

Nur Azizah • 01 Oktober 2020 13:05
Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta isu ancaman Partai Komunis Indonesia (PKI) tak berlebihan. Sebab, isu ini bisa menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.
 
"Jadi jangan berlebihan sehingga menakutkan orang lain. Sebenarnya bisa saja sebuah peristiwa besar itu menjadi komoditas untuk kepentingan tertentu," kata Moeldoko kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.
 
Moeldoko memastikan negara mewaspadai jenis ancaman apa pun. Namun, kewaspadaan ini harus bersifat menenangkan bukan membuat gaduh.

"Ada dua pendekatan dalam membangun kewaspadaan. Kewaspadaan yang dibangun untuk menenteramkan dan kewaspadaan yang menakutkan tinggal kita melihat kepentingannya," kata dia.
 
Baca: Survei: Warga Berpendidikan Tinggi Lebih Aware Isu Kebangkitan PKI
 
Moeldoko yakin kewaspadaan yang dibangun untuk menakutkan memiliki maksud tertentu. Dia tak mau masyarakat semakin khawatir, apalagi di tengah pandemi virus korona (covid-19).
 
"Menghadapi situasi saat ini apalagi di masa pandemi, membangun kewaspadaan yang menenteramkan adalah sesuatu pilihan yang bijak," kata dia.
 
Sementara itu, Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra meyakini isu kebangkitan PKI hanya isapan jempol. Tak ada indikator tepercaya yang menunjukkan PKI akan bangkit.
 
Hingga kini, Azyumardi mengaku paling menolak atas isu kebangkitan PKI. Sebab, menurut dia, PKI di Indonesia akan sangat sulit kembali muncul ke permukaan. Bagi Azyumardi, isu kebangkitan PKI cuma 'gorengan politik' musiman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan