Jakarta: Momen Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sampai sekadar seremonial. Kelahiran Nabi Muhammad SAW harus dijadikan sebagai momentum memperkuat kepedulian dan meneguhkan perdamaian.
"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum memperkuat kepedulian di tengah pandemi, dan meneguhkan perdamaian," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 Oktober 2021.
Dia menyampaikan pandemi covid-19 berdampak luas terhadap sektor kehidupan masyarakat. Tak hanya kesehatan, dibutuhkan kepedulian agar masyarakat saling bantu dan peduli terhadap sesama.
"Rasulullah mengajarkan kita untuk berempati, merasakan beratnya penderitaan ('azizun 'alaihi ma 'anittum), memberikan rasa aman dan sentosa (harishun `alaikum) dan memberikan rasa belas kasih sayang terhadap sesama umat manusia (raufun rahim)," ujar Wamenag.
Dia menyebut misi Nabi Muhammad SAW lainnya adalah mewujudkan persaudaraan. Hal itu antara lain dicontohkan dalam keberhasilan Nabi mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor saat membangun kota Madinah.
Nabi juga berhasil mewujudkan tata kelola kehidupan yang harmonis dalam kemajemukan masyarakat Madinah saat itu. Baik itu dari aspek suku, budaya, maupun agama.
Baca: Wapres: Pesantren Bisa Berperan Menekan Angka Kemiskinan
Maulid Nabi harus menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni, dan toleransi (tasamuh) antarumat beragama. Hal tersebut merupakan spirit aktualisasi dari visi ajaran Islam rahmatan li al-‘alamin (agama cinta dan kasih sayang bagi semesta raya).
"Di momen maulid ini, saya mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga dan merawat NKRI dengan segala keragamannya. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan baik jiwa dan raga seluruh rakyat Indonesia. Ini harus terus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh bangsa Indonesia," ujar dia.
Jakarta: Momen
Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sampai sekadar seremonial. Kelahiran Nabi Muhammad SAW harus dijadikan sebagai momentum memperkuat kepedulian dan meneguhkan perdamaian.
"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum memperkuat kepedulian di tengah pandemi, dan meneguhkan perdamaian," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 Oktober 2021.
Dia menyampaikan
pandemi covid-19 berdampak luas terhadap sektor kehidupan masyarakat. Tak hanya kesehatan, dibutuhkan kepedulian agar masyarakat saling bantu dan peduli terhadap sesama.
"Rasulullah mengajarkan kita untuk berempati, merasakan beratnya penderitaan ('azizun 'alaihi ma 'anittum), memberikan rasa aman dan sentosa (harishun `alaikum) dan memberikan rasa belas kasih sayang terhadap sesama umat manusia (raufun rahim)," ujar Wamenag.
Dia menyebut misi Nabi Muhammad SAW lainnya adalah mewujudkan persaudaraan. Hal itu antara lain dicontohkan dalam keberhasilan Nabi mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor saat membangun kota Madinah.
Nabi juga berhasil mewujudkan tata kelola kehidupan yang harmonis dalam kemajemukan masyarakat Madinah saat itu. Baik itu dari aspek suku, budaya, maupun agama.
Baca:
Wapres: Pesantren Bisa Berperan Menekan Angka Kemiskinan
Maulid Nabi harus menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni, dan toleransi (tasamuh)
antarumat beragama. Hal tersebut merupakan spirit aktualisasi dari visi ajaran Islam rahmatan li al-‘alamin (agama cinta dan kasih sayang bagi semesta raya).
"Di momen maulid ini, saya mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga dan merawat NKRI dengan segala keragamannya. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan baik jiwa dan raga seluruh rakyat Indonesia. Ini harus terus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh bangsa Indonesia," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)