"Ada cara-cara yang lebih bijak dalam merespons aktivitas warga disabilitas. Kami menyayangkan sikap berelebihan yang dilakukan anggota TNI di sana," ujar Angkie melalui keterangan resmi, Rabu, 28 Juli 2021.
Angkie berharap aparat keamanan bisa melakukan pendekatan persuasif dan humanis dalam menghadapi kaum difabel. Apalagi, kata dia, kaum difabel sulit dalam berkomunikasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya seorang tunarungu. Saya memahami betul bagaimana sulitnya berkomunikasi. Saya memahami perasaan teman-teman disabilitas yang lain di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari pemerintah dan juga sesama penyandang disabilitas, saya meminta maaf atas kejadian ini dan berharap ke depannya tidak terulang peristiwa serupa di kemudian hari," kata dia.
Baca: KSP Kecam Keras Aksi Kekerasan TNI AU Terhadap Warga Papua
Dia mendukung langkah yang telah diambil TNI Angkatan Udara dalam penegakan hukum terhadap dua anggota yang melakukan tindakan berlebihan. Angkie meyakini prajurit TNI mampu menjalankan fungsi secara profesional dengan mengedepankan kewajiban TNI, yakni ramah, santun, menjunjung tinggi kehormatan, serta menjadi contoh yang baik kepada rakyat.
"Kami mendukung setiap upaya penegakan disiplin yang telah dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI," tegas dia.