Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Istimewa.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Istimewa.

Golkar Minta Akar Rumput Perkuat Konsolidasi KIB hingga ke Daerah

Juven Martua Sitompul • 05 Juli 2022 23:29
Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menginstruksikan pengurus partai dari tingkat pusat hingga daerah menjalin kerja sama dengan PPP dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ini dilakukan sebagai upaya memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
 
"Saya instruksikan galang kerja sama dengan PPP dan PAN mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota. Tentu kami bahas konsolidasi dan persiapkan apa yang jadi arah bersama, yaitu visi dan misi ke depan, dipastikan sampai akar rumput kami bekerja sama KIB," kata Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 5 Juli 2022.
 
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pernyataan Airlangga merupakan upaya menepis dugaan pembentukan KIB hanya sebagai sekoci untuk mengusung kandidat tertentu dalam Pilpres 2024.

"Saya kira KIB ingin menepis dugaan-dugaan bahwa KIB hanya sekadar sekoci untuk Ganjar Pranowo, misalnya. Jadi tidak mengherankan kalau kemudian KIB ingin terus melakukan konsolidasi di antara 3 partai dari pusat hingga daerah," kata Adi.
 
Menurut Adi, KIB ingin mengirimkan sinyal bahwa kandidat yang diusung KIB dalam Pilpres 2024 adalah dari internal koalisi. "Yang kedua tentu dengan adanya konsolidasi pusat hingga daerah ini, KIB kan ingin memastikan bahwa sampai saat ini yang mereka akan usung adalah kader-kader di internal mereka, entah itu dari Golkar, PAN, atau PPP," ujarnya.
 
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) A Khoirul Umam. Dia mengungkapkan pernyataan Airlangga itu untuk menunjukkan kesolidan partai koalisi. Meski demikian, belum adanya kandidat yang hendak diusung akan menjadi persoalan tersendiri.
 

Baca: PPP Mengaku Didekati Demokrat


Menurut dia, menjual visi misi dan platform politik kepada pemilih memang ideal untuk dilakuka. Namun, pemilih lebih memilih figur dengan mempertimbangkan karakteristik dan ketokohan calon presiden yang diusung.
 
"Konsolidasi partai-partai KIB hingga di akar rumput ini merupakan bagian dari gimmick politik untuk menunjukkan bahwa KIB masih solid. Kendalanya, jika belum ada tokoh riil yang akan diusung pada Pilpres 2024 maka proses konsolidasi dan sosialisasi KIB akan terkendala," kata Umam.
 
 

Menunggu Ganjar Pranowo

Umam menilai upaya konsolidasi yang dilakukan KIB sebagai bentuk strategi mengulur waktu untuk melihat dinamika politik ke depan. Terutama, arah politik PDIP.
 
"Saya menduga upaya konsolidasi KIB hingga ke struktur partai masing-masing di akar rumput merupakan strategi buying time, sembari menunggu keputusan PDIP untuk menentukan sikapnya terkait pencapresan Ganjar," katanya.
 
Umam menegaskan jika PDIP tidak mencalonkan Ganjar sebagai presiden maka perpecahan KIB diduga kuat akan pecah. Pasalnya, jika KIB memaksakan mengusung Ganjar yang tidak diusung oleh PDIP maka akan membuat mesin politik pencapresan menjadi rentan.
 
"Sebab, strategi penggembosan dan proses pembusukan bisa dilakukan secara efektif dengan menggunakan berbagai instrumen dalam ruang gelap kekuasaan," kata dia.
 
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Kennedy Muslim menyampaikan KIB memiliki kesamaan sebagai partai pendukung pemerintah. "Meskipun elite sudah sepakat namun belum tentu masa akar rumput antara tiga partai ini sudah sejalan," kata Kennedy.
 
Kurang lebih satu setengah tahun sebelum Pemilu 2024, kata dia, KIB memiliki waktu untuk berkonsolidasi untuk kemudian mengumumkan calon presiden mereka. Berbeda dengan Partai Nasdem yang sudah menyebut tiga nama capres, KIB masih belum menentukan. Namun, saat ini situasi di KIB masih cair.
 
"Kalau dari analisis survei kami sejauh ini masih belum ada capres dominan di antara pasar tiga pemilih akar rumput. Masa pemilih ketiga partai belum ada dominan," kata dia.
 
Sejumlah elite Partai Golkar mengatakan akan mengajukan nama Airlangga sebagai calon presiden. Kennedy menilai Golkar akan mengalami problem saat menentukan sosok capres dan cawapres yang diusung.
 
"Masing-masing elite harus mengkalkulasi ulang, apakah aspirasi di akar rumput sesuai dengan sesuai dengan negosiasi yang mereka lakukan di atas," tegas Kennedy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan