Co Founder Total Politik Budi Adiputro. (medcom.id/Candra)
Co Founder Total Politik Budi Adiputro. (medcom.id/Candra)

Pengamat: Anak Muda Ingin Konvensi Politik yang Terbuka

Candra Yuri Nuralam • 30 Oktober 2022 13:51
Jakarta: Anak muda di Indonesia disebut menginginkan adanya konvensi politik yang terbuka dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Transparansi partai politik dalam menentukan calon diyakini sudah menjadi tuntutan pemuda.
 
"Iya betul, terbuka dan partisipatif, kalau enggak mengajak  anak-anak muda, tapi, anak-anak muda itu bisa ikut melihat," kata Co Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara Dialog 
Sumpah Pemuda 2022 bertema Muda Memilah Memilih yang disiarkan di kanal YouTube Medcom.id, Minggu, 30 Oktober 2022.
 
Budi mengatakan sudah membaca hasil jajak pendapat salah satu lembaga survei di Indonesia tentang minat pemuda dalam perkembangan politik di Indonesia. Menurut dia, animo terhadap konvensi di partai politik yang diminati kaum milenial dan generasi Z tinggi.

"Jadi, konvensi pencalonan, konfensi di partai politik, jadi, kita tuh ingin politik kita, pencalonan, capres dan cawapres atau orang-orang elit yang kita kompetisikan lewat dana hampir 80 triliun (KPU) itu dikompetisikan, ada proses konfensi, ada proses keterbukaan di situ," ujar Budi.
 
Partai politik kini dituntut memberikan penjelasan tentang prosedur pemilihan calon pemimpin oleh anak muda. Tuntutan transparansi ini terjadi karena adanya perubahan tren di tempat makan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca: KPU Nilai Identitas Bukanlah Masalah dalam Berpolitik


Budi mengatakan kaum muda biasanya makan di tempat yang menampilkan dapur tebuka. Sehingga, tuntutan melihat bagaimana proses memasak kini beralih ke sistem politik.
 
"Kitchen-nya itu kita bisa lihat, kokinya sambil masak, dan itu jadi atraksi sendiri, dan bahkan restoran-restoran yang punya open kitchen revenue-nya naik, karena orang ada experience, begitu pun dengan politik," ucap Budi.
 
Partai politik diminta untuk menyediakan tuntutan keterbukaan ini. Budi berharap cara lama dalam menentukan calon pemimpin diganti.
 
"Jadi karena kebiasaan politik kita kan biasanya diputuskan dan ditentukan di ruang-ruang gelap yang di mana rakyat, terutama anak muda pemilih terbanyak itu bisa tahu hasil masakannya saja," tutur Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan