Politikus Partai NasDem Farhan. Foto: MI/Ramdani.
Politikus Partai NasDem Farhan. Foto: MI/Ramdani.

Bukan Pemilu, Legislator Sebut OPM Random dalam Melakukan Penyerangan

Rona Marina • 05 April 2023 20:58
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menegaskan peningkatan serangan bersenjata yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tak ada hubungannya dengan Pemilu 2024 mendatang. Hingga kini, pemerintah disebut belum menemukan jawaban soal penyebab utama meningkatnya serangan bersenjata di Papua hingga siapa yang menyuplai dana ke OPM.
 
"Apakah berkaitan ada politikan menuju Pemilu 2024, ternyata tidak ada. Mereka akan tetap melakukan penyerangan terlepas seperti apa proses politik berlangsung termasuk siapapun kepala daerahnya," ujar Farhan kepada Media Indonesia, Rabu, 5 April 2023. 
 
Politikus Partai NasDem itu menyampaikan analisa lain juga sempat dibahas. Meskipun hal tersebut ternyata bukanlah penyebab utama penyerangan OPM.

Adapun hipotesa lain yang dimaksud yaitu pendidikan, mendapat perhatian dunia internasional, hingga ketimpangan sosial. Semua hipotesa itu tidak terbukti berkaitan dengan penyabab utama penyerangan yang dilakukan OPM atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
 
"Demikian juga dengan masalah pertumbuhan ekonomi dan dana bagi hasil. Tidak ada hubungan, jadi ini serem sih menurut saya," pungkas Farhan.
 
Baca juga: Penyuplai Senjata ke OPM Masih Belum Terendus

Permasalahan kemanan di Papua dibahas di dalam rapat tertutup antara Komisi I dan Lemhanas. Sejumlah data dan kajian disampaikan Lemhanas, termasuk soal penyokong dana dan senjata hingga alasan penyerangan.
 
"Apa pemicunya tu ngga jelas, mereka melakukannya secara random. Pertama, serangan bersenjata dari kelompok OPM atau kelompok yang melakukan upaya untuk memerdekakan Papua ini meningkat dengan sangat drastis di tahun 2017, puncaknya tahun 2021-2022 peristiwa terjadi lebih dari 100 kali serangan," ujar Farhan
 
Kemudian Farhan menjelaskan, OPM tidak hanya satu kelompok bersenjata saja. Melainkan ada tiga bentuk jejaring utamanya.
 
"Yakni, kelompok bersenjata, gerakan politik di luar dan dalam negeri, serta simpul media online," kata Farhan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan