Jakarta: Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperingati Hari Buruh atau May Day. Di sana, mereka menuntut agar waktu pelaksanaan pemungutan suara tak digeser.
"Kita ingin memastikan, meminta KPU jangan menggeser pelaksanaan pemilu," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di Jakarta, Minggu, 1 Mei 2022.
Baca: Rapat Konsinyering Pemilu Digelar Usai Lebaran
Dia mengatakan aksi yang dilakukan bersama sejumlah konfederasi serikat bentuk dukungan kepada KPU. Sehingga, penyelenggara pemilu bisa mempersiapkan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu dengan baik.
Said menyampaikan KPU harus berani dalam menjalankan tugasya. Mereka tidak boleh berada dalam tekanan ketika mengambil keputusan untuk melaksanakan pemilu yang jujur dan adil untuk melawan politik uang.
"Serta diskualifikasi parpol dan juga untuk tetap tidak menggeser pelaksanaan pemilu," ungkap dia.
Selain Pemilu 2024, massa aksi juga menyuarakan berbagai tuntutan. Di antaranya, penolakan terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker), revisi UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan dan Perundang-undangan (PPP), dan permasalahan bahan pokok.
"Hingga permintaan pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga," ujar dia.
Selain menggelar aksi di depan KPU, Partai Buruh dan sejumlah konfederasi bakal menggelar May Day Fiesta pada 14.30 WIB di Gedung Film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta. Mereka akan memberikan penganugerahan pahlawan buruh nasional untuk Marsinah yang akan diserahkan ke Marsini, kakak kandung Marsinah.
Jakarta:
Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperingati Hari Buruh atau
May Day. Di sana, mereka menuntut agar waktu pelaksanaan pemungutan suara tak digeser.
"Kita ingin memastikan, meminta
KPU jangan menggeser pelaksanaan pemilu," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di Jakarta, Minggu, 1 Mei 2022.
Baca:
Rapat Konsinyering Pemilu Digelar Usai Lebaran
Dia mengatakan aksi yang dilakukan bersama sejumlah konfederasi serikat bentuk dukungan kepada KPU. Sehingga, penyelenggara pemilu bisa mempersiapkan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu dengan baik.
Said menyampaikan KPU harus berani dalam menjalankan tugasya. Mereka tidak boleh berada dalam tekanan ketika mengambil keputusan untuk melaksanakan pemilu yang jujur dan adil untuk melawan politik uang.
"Serta diskualifikasi parpol dan juga untuk tetap tidak menggeser pelaksanaan pemilu," ungkap dia.
Selain Pemilu 2024, massa aksi juga menyuarakan berbagai tuntutan. Di antaranya, penolakan terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Ciptaker), revisi UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan dan Perundang-undangan (PPP), dan permasalahan bahan pokok.
"Hingga permintaan pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga," ujar dia.
Selain menggelar aksi di depan KPU, Partai Buruh dan sejumlah konfederasi bakal menggelar
May Day Fiesta pada 14.30 WIB di Gedung Film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta. Mereka akan memberikan penganugerahan pahlawan buruh nasional untuk Marsinah yang akan diserahkan ke Marsini, kakak kandung Marsinah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)