Jakarta: Pemerintah diharapkan bergerak cepat menyikapi penurunan penyebaran covid-19. Salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
"Pemerintah perlu mengiringi secepatnya normalisasi lapangan pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai fokus kebijakan ekonomi pembangunan kita," kata Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Suyoto, melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Oktober 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran usia 20-24 sebanyak 17,66 persen pada Februari 2021. Meningkat sebanyak 3,36 persen dari 14,3 persen pada Februari 2020.
Sementara itu, pengangguran usia 25-29 tahun meningkat 2,26 persen poin dari 7,01 persen di Februari 2020 menjadi 9,27 persen di Februari 2021. Sedangkan tingkat pengangguran penduduk usia 30-34 tahun sebesar 4,94 persen, usia 35-39 tahun 3,74 persen, usia 40-44 tahun 3,55 persen, dan usia 44-49 mencapai 3,27 persen.
Menurut Suyoto, ada beberapa sektor yang bisa dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Di antaranya, industri, pertanian, dan kelautan. Namun, yang paling prioritas adalah sektor industri dan UMKM.
"Kalau sektor pertanian dan kelautan masih cukup bagus meski ada pandemi. Tinggal ditingkatkan lagi," ungkap dia.
Baca: Pemerintah Pecut Implementasi UU Cipta Kerja
Di sisi lain, pemerintah perlu menerapkan sejumlah strategi lain agar terwujudnya pembukaan lapangan kerja. Yakni, meningkatkan pemberdayaan relaksasi keuangan, dan penguatan permodalan.
Pemerintah sebagai pihak yang memegang kendali perekonomian diminta memberdayakan para pelaku ekonomi. Hal itu perlu dilakukan agar perekonomian terus berputar.
"Sedangkan relaksasi itu diperlukan karena banyak pengusaha yang kemarin melakukan pinjaman yang sangat besar, tapi tidak bisa bangkit lagi karena cash flow-nya habis," sebut dia.
Selanjutnya, pemerintah perlu melakukan penguatan permodalan. Hal itu dianggap sebagai tambahan tenaga baru pengusaha menjalankan usaha mereka.
"Tambahkan modal supaya bisa produksi yang lebih besar lagi," ujar dia.
Jakarta: Pemerintah diharapkan bergerak cepat menyikapi penurunan penyebaran
covid-19. Salah satunya menciptakan
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
"Pemerintah perlu mengiringi secepatnya normalisasi lapangan pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai fokus kebijakan ekonomi pembangunan kita," kata Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai NasDem, Suyoto, melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Oktober 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran usia 20-24 sebanyak 17,66 persen pada Februari 2021. Meningkat sebanyak 3,36 persen dari 14,3 persen pada Februari 2020.
Sementara itu, pengangguran usia 25-29 tahun meningkat 2,26 persen poin dari 7,01 persen di Februari 2020 menjadi 9,27 persen di Februari 2021. Sedangkan tingkat pengangguran penduduk usia 30-34 tahun sebesar 4,94 persen, usia 35-39 tahun 3,74 persen, usia 40-44 tahun 3,55 persen, dan usia 44-49 mencapai 3,27 persen.
Menurut Suyoto, ada beberapa sektor yang bisa dimanfaatkan untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Di antaranya, industri, pertanian, dan kelautan. Namun, yang paling prioritas adalah sektor industri dan UMKM.
"Kalau sektor pertanian dan kelautan masih cukup bagus meski ada pandemi. Tinggal ditingkatkan lagi," ungkap dia.
Baca:
Pemerintah Pecut Implementasi UU Cipta Kerja
Di sisi lain, pemerintah perlu menerapkan sejumlah strategi lain agar terwujudnya pembukaan lapangan kerja. Yakni, meningkatkan pemberdayaan relaksasi keuangan, dan penguatan permodalan.
Pemerintah sebagai pihak yang memegang kendali perekonomian diminta memberdayakan para pelaku ekonomi. Hal itu perlu dilakukan agar perekonomian terus berputar.
"Sedangkan relaksasi itu diperlukan karena banyak pengusaha yang kemarin melakukan pinjaman yang sangat besar, tapi tidak bisa bangkit lagi karena
cash flow-nya habis," sebut dia.
Selanjutnya, pemerintah perlu melakukan penguatan permodalan. Hal itu dianggap sebagai tambahan tenaga baru pengusaha menjalankan usaha mereka.
"Tambahkan modal supaya bisa produksi yang lebih besar lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)